SuaraTani.com – Karo| Suasana malam itu sedikit dihebohkan dengan datangnya truk pengangkut ikan nila segar bantuan dari PT Aquafarm Nusantara. Terpancar keceriaan di wajah-wajah para ibu-ibu dan pengunsi lainnya.
Kamis malam (5/10/2017), Aquafarm menunjukan kepeduliannya kepada para pengungsi Sinabung di posko pengungsian Terung Paren, Kecamatan Tigandreket, Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Sebanyak 300 kilogram (kg) ikan nila segar diserahkan pihak Aquafarm yang diwakili Staf CSR Zulham Rusdi kepada Kepala Desa Mardinding Jepri Sangapta Singarimbun.
“Bantuan ini merupakan bagian dari program coorporate social responsibility (CSR) perusahaan dalam memberikan pelayanan sosial bagi masyarakat, termasuk saudara-saudara kita di posko pengungsian ini,” kata PR & CSR Manager Aquafarm Afrizal kepada wartawan.
Menurut dia, para pengungsi Gunung Sinabung ini sudah bertahan cukup lama di posko pengungsian, meskipun sebagian besar sudah direlokasi ke tempat hunian baru. Dan, selama itu pula kebutuhan mereka sehari-hari bergantung pada uluran tangan pemerintah dan para dermawan.
Pihaknya juga merasa lirih melihat para pengungsi di posko pengungsian yang rindu akan kampung halaman. Seperti yang disampaikan Yeti Boru Sinulingga.
“Kami sangat rindu dengan kampung halaman. Tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa karena Gunung Sinabung terus saja erupsi bahkan sampai hari ini,” kata Yeti, menceritakan suka dukanya selama di posko pengungsian.
Kepala Desa Mardinding, Kecamatan Tigandreket Jepri Sangapta Singarimbun mengatakan, posko pengungsian tersebut menampung sebanyak 273 kepala keluarga yang seluruhnya berasal dari Desa Mardinding.
Desa Mardinding sendiri berjarak 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung. Sehingga aliran lahar dingin yang membelah desa tersebut dapat terlihat dengan jelas. Karena itu, masyarakat Mardinding kata dia, harus direlokasi.
“Memang lahan untuk relokasi warga sudah ada, namun baru 70 rumah yang dibangun dan itupun belum dapat ditempati, sehingga masyarakat masih bertahan di pengungsian,” jelasnya.
Masyarakat di pengungsian mendapatkan bantuan rutin bahan pokok dari pemerintah berupa, beras, gula, cabai dan sebagainya. Namun untuk kebutuhan mandi, susu, dan lauk seperti ikan sangat sedikit. Karena itu mereka sangat berharap bantuan-bantuan dari luar, seperti bantuan ikan segar dari Aquafarm.
“Kami sangat berterima kasih kepada Aquafarm atas bantuan ikan yang diberikan ini. Bantuan ikan ini sangat bermanfaat bagi kami di pengungsian. Apalagi kami sekarang sudah jarang makan ikan ataupun ayam,” ucap Yeti. (nita)