SuaraTani.com – Medan| Presiden Joko Widodo mengatakan manajeman penanganan bencana gampa bumi di Indonesia sudah mulai membaik, sejalan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kondisi geografis Tanah Air.
Presiden mengatakan saat ini masyarakat sudah lebih tenang dan aparat juga manajemennya lebih baik, sehingga ketenangan itulah yang mengurangi korban-korban yang ada.
“Saya kira memang inilah yang terus disosialisasikan, karena kita sekarang semuanya mulai menyadari bahwa kita berada di ring of fire, di dalam titik-titik, garis-garis, cincin api,” terang Presiden Jokowi, di Bandar Udara Radin Inten II, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Jumat (15/11/2019) sore.
Jokowi mengatakan dirinya mendapatkan laporan gempa M 7,1 yang telah terjadi di Maluku Utara pada Kamis (14/11/2019) pada sekitar pukul 23.17 WITA.
“Saya ikuti sampai jam setengah 3 tadi malam. Dan laporan terakhir yang saya terima, alhamdulillah tidak ada yang meninggal,” ujar Presiden.
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 19 bangunan mengalami rusak ringan pascagempa M 7,1 yang terus disusul gempa-gempa kecil itu.
Rincian bangunan rusak mencakup 15 rumah, 3 gereja dan 1 sekolah. Rumah rusak ringan tersebut terjadi di Kelurahan Lelewi 9 unit, Mayau 5 dan Bido 1, sedangkan gereja masing-masing 1 unit rusak pada ketiga kelurahan tadi. Fasilitas sekolah rusak teridentifikasi 1 unit di Kelurahan Mayau.
“Ketiga wilayah kelurahan ini berada di bawah administrasi Kecamatan Batang Dua, yang letaknya di sebuah pulau kecil,” kata Agus Wibowo, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, dalam siaran persnya. *(jasmin)