SuaraTani.com – Medan | Nilai ekspor produk pertanian dari Jayapura, Papua terus meningkat dalam empat tahun terakhir. Tujuan ekspor produk pertanian Papua, antara lain Tiongkok, Papua Nuginie dan Amerika Serikat.
Sementara itu, lima komoditas unggulan ekspor provinsi di ujung Indonesia itu adalah kayu merbau, tepung terigu, kayu lapis, biji kopi dan vanili.
Untuk tahun 2018, ekspor Papua mencapai Rp35,6 miliar, meningkat tajam dari nilai ekspor selama tahun 2017 yang mencapai Rp10,3 miliar.
Kepala Badan Karantina, Kementan Ali Jamil menargetkan nilai ekspor tahun 2019 meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Papua diharapkan dapat menguasai pasar ekspor di Asia, Eropa dan Amerika.
Dalam keterangan tertulis yang dikutip SuaraTani, Jumat (19/4/2019), Ali Jamil mengatakan, kopi Wamena sangat digemari penduduk luar negeri karena memiliki citarasa yang khas.
Untuk itu, melalui program Ayo Galakan Ekspor Produk Pertanian oleh Generasi Milenial Bangsa (Agro Gemilang), Kementan akan meningkatkan semua pelatihan dan bimbingan teknis seperti memenuhi persyaratan sanitary and phytosanitary (SPS) sesuai yang diminta negara tujuan.
“Tentu kita ingin agar para petani bisa mendapatkan nilai tambah yang optimal, sehingga bisa menambah kesejahteraan petani dan membuka lapangan kerja baru di bidang pertanian,” ujarnya.
Luas lahan pertanian kopi di Jayawijaya mencapai 1.910 hektare. Luasan tersebut tersebar di 24 Distrik seperti di Walesi, Kurulu, Hubertus dan Pyramid. Sedangkan produktifitas kopi wamena berada pada kisaran 600-650 kg per hektare. Produksi kopi tahun 2017 mencapai 125,8 ton.*(erna)