SuaraTani.com – Medan | Neraca perdagangan hasil pertanian Indonesia sepanjang tahun 2018 surplus USD10 miliar. Total nilai ekspor mencapai USD29 miliar, sedangkan nilai impor USD19 miliar.
Dari sisi volume ekspor tahun lalu mencapai 42, 5 juta ton. Angka ini meningkat dari tahun 2017 yang mencapai 41,3 juta ton.
“Dengan angka tersebut, artinya peningkatan kita sebanyak 1,2 juta ton,” ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri, dalam keterangan resmi yang dilansir, Minggu (10/2/2019).
Dia memaparkan, dalam empat tahun terakhir atau periode 2015 hingga 2018, total nilai ekspor produk hasil pertanian mencapai Rp 1.764 triliun.
Peningkatan ekspor ini turut didorong oleh peningkatan nilai investasi. Selama tahun 2013 hingga tahun 2018, total investasi pertanian di Indonesia mencapai Rp270,1 triliun.
Khusus untuk tahun 2018, nilai investasi di sektor pertanian mencapai Rp61,6 triliun, tertinggi berdasarkan angka penanaman modal tahunan.
Kuntoro mengatakan, beberapa kebijakan yang diperkirakan mendorong ekspor, antara lain deregulasi kebijakan dan perizinan, pengendalian impor dan mendorong ekspor dengan sistem layanan karantina jemput bola (in line inspection).
Selain itu, Kementerian Pertanian juga mendorong modernisasi pertanian, kemudian melakukan kerjasama dengan KADIN, HKTI, KTNA, Universitas, Eksportir, Pameran, Promosi dan Kontak Bisnis.
Di sisi lain, dia menjelaskan, peningkatan investasi pada sektor pertanian juga sangat tergantung pada ketersediaan lahan serta peran para pengusaha sebagai faktor produksi.
Kementan juga sudah membentuk satgas kemudahan berusaha di sektor pertanian. Misalnya Tim Percepatan Investasi Tebu, Sapi, dan jagung.
Tim ini mengumpulkan bahan, terkait dengan persyaratan dan proses untuk memperoleh izin dan lahan, serta mengkompulasikan pengalamannya mendampingi calon investor, mengurus perizinan investasi, dan lahan.
“Kementan bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri ataupun lembaga yang terkait secara langsung untuk memroses pemberian izin dan lahan untuk investasi. *(renita)