SuaraTani.com – Medan | Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun irigasi untuk kawasan tambak atau perikanan budidaya, selain membagun irigasi untuk sawah, di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kementerian PUPR akan menyediakan saluran primer irigasi tambak dan infrastruktur pendukungnya pada 132 kabupaten/kota dan 3 lokasi Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Sabang, Rote Ndao dan Sumba Timur, NTT.
Penyediaan Infrastruktur bidang Sumber Daya Air (SDA) pada Kawasan Produksi Perikanan Budidaya dan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu dilakukan melalui kerja sama dengan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Perjanjian kerja sama telah ditantadangani oleh Dirjen SDA Hari Suprayogi dengan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto, di Jakarta, pekan lalu.
“Disamping irigasi untuk sawah, Kementerian PUPR juga membangun jaringan irigasi tambak. Hal ini bertujuan meningkatkan taraf hidup nelayan dan pengembangan budidaya tambak pada kawasan minapolitan,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Senin (15/4/2019).
Sebelumnya, Kemen PUPR telah membangun irigasi untuk kebutuhan kawasan perikanan budidaya atau tambak di daerah lain di Indonesia. Tahun 2015 hingga 2018, sudah dibangun 125 Daerah Irigasi Tambak (DIT) pada 70 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Tahun ini, sebanyak 25 DIT akan dibangun di 19 Kabupaten/Kota.
Sementara itu, Dirjen SDA Hari Suprayogi mengatakan, sebelum adanya PKS ini, kerjasama di antara dua Kementerian telah berjalan. Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari Kesepakatan Bersama antara dua Kementerian yang berupaya mewujudkan percepatan pembangunan dan nilai tambah hasil produksi kelautan dan perikanan.
“Tujuan dari PKS ini adalah penyediaan infrastruktur untuk mendukung peningkatan nilai tambah budi daya perikanan tambak yang berkelanjutan. Kami berupaya bagaimana sistem tambak perikanan dapat lebih tertata dengan baik,” ujar Hari Suprayogi. *(erna)