SuaraTani.com – Medan | Realisasi produksi minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) sejumlah perusahaan perkebuan selama Januari 2019 bervariasi. Namun, mayoritas perusahaan masih membukukan kenaikan produksi, antara lain PT Mahkota Group, PT Eagle High Plantations dan PT Austindo Nusantara Jaya.
“PT Mahkota Group Tbk mencetak produksi CPO sebanyak 16.131 ton selama Januari 2019. Angka ini meningkat 11,5% dari Januari tahun lalu, yang mencapai 14.455 ton,” jelas keterangan tertulis perusahaan pekan lalu.
Perusahaan yang sahamnya tercatat dengan kode MGRO di Bursa Efek Indonesia ini, menargetkan penjualan tahun 2019 akan mencapai Rp5 triliun. Angka ini naik 2,5 kali dari target tahun 2018, menyusul selesainya perbaikan pabrik baru pada pertengahan tahun .
Sementara itu, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) memproduksi CPO sebanyak 27.971 ton, naik tajam sebesar 85% dari Januari tahun 2018. Produksi tandan buah segar (TBS) dan palm kernel oil masing-masing naik sebesar 84,9% menjadi 131.981 ton dan 78% menjadi 4.289 ton.
Perusahaan perkebunan lain, yaitu PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) pada Januari tahun ini, membukukan kenaikna produksi CPO sebesar 11 persen, menjadi 18.332 ton dari periode yang sama tahun lalu.
Direktur Keuangan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk Lucas Kurniawan, kepada wartawan pekan lalu, mengatakan produksi tandan buah segar (TBS) pada periode yang sama naik 12% menjadi 57.005 ton. Produksi inti sawit tumbuh 8% menjadi 3.938 ton.
Di sisi lain, emiten emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) melaporkan penurunan produksi CPO selama Januari 2019 sebesar 6% dari Januari tahun 2018 menjadi 27.641 ton.
Corporate Secretary Sawit Sumbermas Sarana Swasti Kartikaningtyas menjelaskan, sepanjang 2019, perusahaan berkode saham SSMS itu, menargetkan produksi CPO mencapai 560 ton per jam dari 9 Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Produksi tandan buah segar (TBS) ditargetkan mencapai 2,25 juta ton.
Sementara itu, Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) mengestimasi, produksi CPO selama Januari 2019 mencapai 3,6 juta ton. Turun dari realisasi produksi bulan sebelumnya, atau Desember 2018 yang mencapai 3,9 juta ton. *(renita)