Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Wamen BUMN Kunjungi Pupuk Kujang, Pastikan Ketersediaan Pupuk dan Resmikan Kebun Riset

Wamen BUMN Aminuddin Ma’ruf melakukan kunjungan kerja sekaligus meresmikan kebun riset “Kujang Kampioen” PT Pupuk Kujang di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Jumat (7/2/2025). foto: ist

SuaraTani.com - Karawang| Wakil Menteri BUMN, Aminuddin Ma’ruf memastikan produksi dan ketersediaan pupuk bagi petani terjaga dengan baik. 

 “Sekarang kita berada di gudang milik Pupuk Kujang. Kami memastikan ketersediaan pupuk aman. Pasokan dan distribusi kami pastikan aman untuk teman-teman petani. Ketersediaan pupuk baik subsidi maupun nonsubsidi Insya Allah aman untuk seluruh wilayah,” ujar Wamentan Amin.

Hal ini disampaikannya usai melakukan kunjungan kerja sekaligus meresmikan kebun riset “Kujang Kampioen” PT Pupuk Kujang di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Jumat (7/2/2025).

Wamen yang didampingi Direktur SDM PT Pupuk Indonesia (Persero), Tina T. Kemala Intan dan Direktur Utama Pupuk Kujang, Maryono langsung menyambangi fasilitas pengantongan pupuk dan stok pupuk yang tersedia di gudang.

Berdasarkan pendataan hingga Kamis petang, 6 Februari 2025, stok pupuk subsidi mencapai 133.671 ton. Terdiri dari Urea sebanyak 99.191,4 ton, NPK sebanyak 29.056,9 ton, dan organik 5.422,6 ton. 

Adapun pupuk nonsubsidi mencapai 10.218,9 ton. Terdiri dari NPK 2.661,6 ton dan Urea sebanyak 7.557,3 ton.

Dikatakannya, industri pupuk adalah sektor yang sangat strategis. Industri ini menjadi salah satu kunci keberhasilan visi besar Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Asta Cita. 

Dimana salah satu poinnya berfokus mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan nasional. 

“Setiap kali momentum, Pak Presiden menyampaikan bahwa pangan adalah kunci kemajuan dan kedaulatan bangsa. Ketersediaan lahan tidak mungkin bertambah, sedangkan permintaan pangan terus bertambah. Untuk itu, Pupuk Indonesia harus terus melakukan inovasi dan mengembangkan teknologi. Menjadi negara maju, riset harus diutamakan,” jelasnya.

Selain memastikan produksi dan stok pupuk, Wamen Amin juga berkesempatan meresmikan kebun riset Kujang Kampioen. 

Ia mengapresiasi hadirnya fasilitas ini, karena dengan inovasi dan pengembangan teknologi negara bisa memenuhi kebutuhan pangan yang jumlahnya terus meningkat.

Menurutnya, Kampioen ini merupakan inovasi dari Pupuk Kujang untuk melakukan pendekatan teknologi bagaimana meningkatkan produktivitas di bidang pertanian. 

"Pendekatan teknologi mutlak untuk meningkatkan produktivitas di bidang pangan. Lahan tidak pernah bertambah, tapi kebutuhan akan pangan bertambah. Kuncinya adalah intensifikasi, yang salah satu indikatornya adalah penerapan teknologi,” ujarnya.

Wamen dalam kesempatan itu mengunjungi beberapa demplot riset yang berada di area seluas 8 hektare ini. Melalui kebun ini, Pupuk Indonesia berupaya melakukan riset untuk meningkatkan produktivitas pertanian dalam rangka mendukung percepatan swasembada pangan nasional.

Sementara itu, Direktur SDM Pupuk Indonesia, Tina T. Kemala Intan mengatakan, wilayah operasional Pupuk Kujang yang merupakan bagian dari Pupuk Indonesia berada di tengah-tengah lumbung pangan nasional. 

Keberadaannya tidak memiliki akses laut, sehingga menuntut Pupuk Kujang untuk terus berinovasi untuk mendukung ketahanan pangan nasional. 

“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian BUMN RI yang telah membina industri pupuk. Kami berharap dukungan ini bisa terus ditingkatkan dalam mewujudkan swasembada pangan nasional,” katanya.

Di tempat yang sama, Direktur Utama Pupuk Kujang, Maryono menjelaskan, kebun riset Kujang Kampioen memiliki sejumlah fasilitas riset. Diantaranya green house, lahan pertanian dan pesawahan. 

Berbagai uji coba dapat dilakukan, antara lain aneka teknologi pertanian mutakhir, teknik budidaya terbaru, hingga uji coba formula pupuk dan nutrisi tanaman.

 “Kebun riset Kujang Kampioen ini menjadi salah satu bukti transformasi perusahaan yang patut kita syukuri. Dibangunnya kebun riset ini diharapkan bisa menjadi penyemangat agar kinerja perusahaan lebih baik, lebih produktif,” jelas Maryono. * (junita sianturi)