Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pupuk Indonesia Jamin Produksi dan Distribusi Pupuk Beroperasi Selama Ramadan

Memasuki bulan Ramadan tahun 2025, PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen untuk terus melayani petani di tanah air. foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Memasuki bulan Ramadan tahun 2025, PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen untuk terus melayani petani di tanah air. 

Salah satunya dengan memastikan proses produksi pupuk tetap berjalan selama bulan puasa, hingga menjamin ketersediaan pupuk di tingkat kios atau pengecer untuk memenuhi kebutuhan petani dan mendukung program swasembada pangan pemerintah. 

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh mengatakan, selain proses produksi pihaknya juga menjamin keberlangsungan proses distribusi. 

Hal ini menjadi perhatian serius mengingat petani di sejumlah wilayah akan segera membutuhkan pupuk untuk menghadapi musim tanam pada bulan April 2025.

“Sebagai BUMN yang diberikan mandat oleh Pemerintah untuk memproduksi dan mendistribusikan pupuk subsidi, kami berkomitmen terus memberikan pelayanan terbaik kepada petani, terlebih petani akan segera mulai memasuki musim tanam kembali,” ungkap Tri Wahyudi dalam siaran pers, Jumat (28/2/2025) di Jakarta.

Untuk mendukung proses distribusi, Pupuk Indonesia saat ini memanfaatkan 516 gudang tingkat provinsi dan kabupaten/kota dengan total kapasitas sekitar 2,89 juta ton. 

Infrastruktur distribusi didukung 1.067 distributor dengan 25.903 jaringan kios atau pengecer, 107 penyedia jasa kapal dengan 179 trayek pelayaran, 274 penyedia jasa truk dengan 1.288 rute, ditambah dengan 4 rute pendistribusian via kereta api.

Tri Wahyudi memastikan rantai pasok Pupuk Indonesia tersebut akan terus beroperasi selama Ramadan, bahkan menjelang atau pasca Hari Raya Idul Fitri. 

Hal ini berkat dukungan pemerintah yang setiap tahunnya memberikan pengecualian kepada angkutan pupuk untuk tetap bisa beroperasi pada saat implementasi kebijakan pembatasan angkutan barang pada masa mudik lebaran.

Dikatakannya, selama Ramadan petani tetap bisa menebus pupuk bersubsidi di kios atau pengecer seperti biasa. Terlebih pemerintah telah memberikan kemudahan bagi seluruh petani terdaftar dalam proses penebusan pupuk bersubsidi. 

Para petani terdaftar yang telah memiliki alokasi pupuk bersubsidi bisa langsung melakukan penebusan ke kios pupuk lengkap (KPL) atau pengecer dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan uang tunai sesuai dengan jumlah pupuk yang ditebus. 

Para petani bisa melakukan penebusan menggunakan aplikasi iPubers yang telah diunduh oleh pemilik kios atau pengecer.

Berdasarkan ketentuan yang berlaku, penebusan pupuk bersubsidi bisa diwakilkan bagi petani terdaftar yang mengalami beberapa kendala seperti hilang atau perbedaan data KTP, petani meninggal dunia, tidak bisa menebus karena faktor kesehatan. 

Tentunya penebusan yang diwakili harus memenuhi syarat yang ditetapkan Pemerintah pada Keputusan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Nomor 30/KPTS/RC.210/B/06/2024 tentang Penyaluran Pupuk Bersubsidi Dari Kios Pengecer Ke Petani.

“Kemudahan menebus pupuk bersubsidi dengan membawa KTP bagi petani terdaftar ini sudah bisa dilakukan di sekitar 25.903 kios atau pengecer yang sudah mengimplementasikan aplikasi iPubers. Dengan begitu petani terdaftar dengan mudah melakukan penebusan pupuk bersubsidi guna memenuhi kebutuhan pupuk,” katanya.

Berdasarkan data Pupuk Indonesia, Perusahaan telah berhasil menyalurkan pupuk bersubsidi sebesar 1.181.590 ton hingga tanggal 27 Februari 2025. 

Adapun jika dilihat secara rinci, Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi jenis urea sebesar 568.869 ton, pupuk NPK sebesar 564.325 ton, pupuk NPK Formula Khusus sebesar 8.222 ton, dan pupuk organik sebesar 40.175 ton kepada petani terdaftar.

Guna memenuhi kebutuhan petani terdaftar selama bulan Ramadan, Pupuk Indonesia berkomitmen menjaga ketersediaan pupuk dengan menyiapkan stok pupuk sebesar 1.598.598 ton. Di mana, pupuk bersubsidi sebesar 1.167.315 ton dan pupuk nonsubsidi sebesar 431.283 ton.

Adapun rinciannya pupuk bersubsidi jenis urea sebesar 574.069 ton, NPK sebesar 533.288 ton, NPK Formula Khusus sebesar 21.222 ton, dan organik sebesar 38.736 ton. 

Ketersediaan stok pupuk bersubsidi ini mencapai 314 persen dibandingkan dengan ketentuan stok minimum yang ditetapkan Pemerintah. 

Sementara stok pupuk nonsubsidi yang disediakan Pupuk Indonesia sebesar 431.283 ton dengan rincian urea sebesar 378.167 ton dan NPK sebesar 53.116 ton.

“Kami selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada petani nasional, karena kami ingin melibatkan seluruh stakeholder untuk mencapai swasembada pangan seperti yang dicita-citakan Pemerintah,” ujarnya.

Pada tahun 2025, Pupuk Indonesia menerima mandat dari Pemerintah untuk memproduksi dan menyalurkan pupuk bersubsidi sebesar 9,55 juta ton. 

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 644/KPTS/SR.310/M.11/2024, Pemerintah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 9,5 juta ton. Alokasi tersebut terbagi menjadi Urea 4,6 juta ton, NPK 4,2 juta ton, NPK Formula Khusus 147.798 ton, dan Organik 500.000 ton.

”Kepada seluruh petani, kami mengimbau untuk segera melakukan penebusan. Seluruh tenaga pemasaran kami di lapangan tetap memberikan pendampingan dan melayani kepada petani sehingga bapak dan ibu petani dapat layanan terbaik meski pada bulan Ramadan,” tutupnya. * (junita sianturi