Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Banjir Bandang Situbondo Telah Surut, Masyarakat Lakukan Pembersihan Material Lumpur

Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur dipicu hujan lebat dan jebolnya aliran sungai di pegunungan yang mengakibatkan meluapnya Sungai Melati dan Lubawang. foto: ist 

SuaraTani.com - Jakarta| Dua pekan pasca kejadian banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Situbondo pada Senin (3/2/2025) lalu, masyarakat telah kembali ke rumah masing-masing dan mulai melakukan pembersihan material lumpur. Banjir dilaporkan surut pada Selasa (18/2/2025).

Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur dipicu hujan lebat dan jebolnya aliran sungai di pegunungan yang mengakibatkan meluapnya Sungai Melati dan Lubawang. 

Sebanyak tujuh kecamatan terdampak diantaranya Kecamatan Bungatan, Mlandingan, Banyuglugur, Kendit, Jatibanteng, Panarukan dan Situbondo dengan ketinggian berkisar antara 100-200 cm. 

"Sebanyak 2.167 KK atau 4.712 jiwa terdampak," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam siaran pers yang diktuip, Rabu (19/2/2025) di Jakarta. 

Sementara kerugian materil kata Muhari, diantaranya 118 unit rumah rusak berat, 29 unit rumah rusak sedang, 61 unit rumah rusak ringan, 12 jembatan hanyut, 33 Tanggul Penahan Tebing (TPT) rusak berat.

Kemudian, 11 bronjong rusak berat, tiga Tanggul sungai rusak berat, dan satu unit fasilitas pendidikan terdampak.

"BPBD Kabupaten Situbondo dengan pihak terkait telah melakukan koordinasi guna melakukan pendataan serta mengevakuasi warga," jelasnya. 

Selain itu kata Muhari, BPBD Provinsi Jawa Timur juga telah mendistribusikan bantuan berupa logistik dan peralatan. Sebanyak empat unit alat berat telah dikerahkan guna melakukan pembersihan material lumpur, kayu, pasca banjir bandang.

Pemerintah setempat telah memberlakukan SK Bupati tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi, No. 100.3.3.2/78/431.013/2025, tanggal 05 Februari 2025 selama 14 hari TMT sejak 5-18 Februari 2025 dan SK Perpanjangan Tanggap Darurat masih dalam proses.

"BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman atau potensi terjadinya bencana, mengingat cuaca ekstrim angin kencang disertai hujan masih sering terjadi di wilayah Kabupaten Situbondo dan sekitarnya," tutup Muhari. * (wulandari)