SuaraTani.com - Gresik| Petrokimia Gresik, kembali mendapatkan apresiasi stakeholder karena program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Tawangargo Smart-Eco Farming Village (TAMENG) mampu memberikan manfaat berkelanjutan.
TAMENG yang dijalankan anak perusahaan Pupuk Indonesia di Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur mendapatkan Gold Rank di ajang Indonesian SDGs Awards (ISDA).
Penghargaan diterima secara simbolis oleh Senior Vice President (SVP) Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik, Adityo Wibowo mewakili Direktur Utama, Dwi Satriyo Annurogo di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dwi Satriyo menyampaikan, Petrokimia Gresik senantiasa inovatif dalam menciptakan program-program TJSL yang menjadi tanggung jawabperusahaan, sehingga memberikan dampak baik berkelanjutan dan menjadikan penerima manfaat lebih mandiri.
Program TJSL Petrokimia Gresik dihadirkan untuk menjadi solusi atas tantangan yang dihadapi masyarakat, termasuk TAMENG yang merupakan solusi budidaya hortikultura yang selama ini terkendala iklim.
Dikatakannya, program TAMENG merupakan solusi peningkatan produktivitas hortikultura dengan pendekatan Climate Smart Agriculture. Program ini sekarang terus dikembangkan Petrokimia Gresik bersama petani binaan.
"Sehingga saat ini TAMENG bertransformasi menjadi pusat hortikultura yang modern dan ramah lingkungan," ujar Dwi Satriyo dalam siaran pers yang diterima, Selasa (3/12/2024).
Menurut Dwi Satriyo, program ini telah banyak menarik perhatian stakeholder, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI yang memilih TAMENG untuk program Closed Loop atau program kolaborasi multi-stakeholder.
Yang bertujuan memperkuat rantai pasok dari hulu ke hilir,sehingga kesejahteraan petani dapat lebih ditingkatkan.
Dengan adanya closed loop ini, Petrokimia Gresik melalui TAMENG bisa berkontribusi dan memberikan manfaat layanan maupun produk berkualitas lebih banyak lagi bagi petani.
"Program TAMENG sendiri bertujuan untuk mewujudkan sustainable agriculture dengan peningkatan kapasitas SDM pertanian, adaptasi perubahan iklim dan intensifikasi untuk mencapai ketahanan pangan," jelas Dwi Satriyo.
Dikatakannya, program ini penting mengingat salah satu kendala utama petani adalah perubahan iklim. Dalam konsep ini, Petrokimia Gresik berupaya mengajak para petani untuk menerapkan teknik climate smart agriculture yang tidak hanya menjaga keberlanjutan pertanian. Tetapi juga meningkatkan pendapatan petani.
Saat ini, Petrokimia Gresik terus melakukan terobosan dengan inovasi ramah lingkungan. Diantaranya penggunaan solar cell untuk menghidupkan berbagai alat dan mesin pertanian (alsintan) seperti pompa air, water drip, sprinkle dan lainnya.
Petrokimia Gresik juga melengkapi TAMENG dengan rumah pengolahan limbah pertanian untuk memproduksi pupuk organik cair dan agensia hayati yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya pertanian.
Terakhir, hasil pertanian yang ada di TAMENG mampu dikelola menjadi produk hilir, yaitu mi sayur, mi yang dapat dimasak menjadi berbagai menu masakan dibuat dari bahan baku sayuran yang dibudidayakan dalam TAMENG, cocok untuk vegetarian.
Sementara pada pembinaan TAMENG, Petrokimia Gresik juga mengimplementasikan Smart Precision Farming sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Petrokimia Gresik mendorong regenerasi petani dengan membuat iklim tani yang lebih modern.
"Program ini telah mendapatkan banyak apresiasi dari stakeholder di level nasional. Karena dinilai mampu menciptakan kemandirian ekonomi bagi petani, serta memberikan dampak baik yang berkelanjutan termasuk di ajang ISDA ini," tutup Dwi Satriyo.
Sementara itu, program ISDA diselenggarakan oleh Corporate Forum for CSR Development (CFCD) sebagai wadah apresiasi perusahaan yang telah memberikan kontribusi bagi masyarakat.
Sehingga mampu memotivasi perusahaan atau institusi lain untuk menerapkan praktik-praktik terbaik dalam bidang TJSL dan SDGs. * (junita sianturi)