Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pj Bupati Langkat Pimpin Rakor Pengendalian Inflasi dan Kebijakan Upah Minimum 2025

 Rakor TPID Kabupaten Langkat yang dipimpin Pj Bupati HM Faisal Hasrimy berlangsung di Langkat Command Center, Kantor Bupati Langkat, Senin (9/12/2024). foto: ist 

SuaraTani.com - Stabat| Inflasi di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menunjukkan tren positif. 

Secara Year on Year (YoY) inflasi pada November 2024 tercatat sebesar 1,55%, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. 

Penurunan harga sejumlah komoditas, seperti cabai rawit, minyak goreng, dan tahu mentah, menjadi faktor utama pengendalian inflasi. 

Bahkan, berdasarkan laporan Indeks Perubahan Harga (IPH) minggu pertama Desember 2024, terjadi penurunan harga pangan sebesar 0,03% dibandingkan bulan sebelumnya.

Hal tersebut terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Langkat, dipimpin Pj Bupati HM Faisal Hasrimy yang berlangsung di Langkat Command Center, Kantor Bupati Langkat, Senin (9/12/2024). 

Rapat digelar menindaklanjuti arahan Menteri Dalam Negeri melalui Surat Nomor 500.2.3/6526/SJ tentang Langkah konkret pengendalian inflasi di daerah dan kebijakan penetapan upah minimum tahun 2025.

Selain membahas inflasi, kebijakan upah minimum juga menjadi fokus utama. Pj Bupati Langkat menekankan pentingnya mematuhi Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 16 Tahun 2024 tentang penetapan upah minimum tahun 2025. 

Penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP), Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP), dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) dijadwalkan rampung sebelum 18 Desember 2024, untuk mulai diberlakukan pada 1 Januari 2025. 

Ia juga mendorong para pengusaha menyusun dan menerapkan Struktur dan Skala Upah (SUSU), mengingat upah minimum hanya berlaku sebagai jaring pengaman bagi pekerja dengan masa kerja di bawah satu tahun. 

Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas ekonomi daerah sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat Kabupaten Langkat. 

Rapat juga membahas arahan Presiden Prabowo Subiyanto terkait ketahanan pangan melalui Gerakan Tanam Serentak yang melibatkan masyarakat, petani, dan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian. 

Presiden  menegaskan pentingnya swasembada pangan dan energi sebagai langkah strategis menghadapi tantangan global. 

Rapat ditutup dengan komitmen bersama untuk terus mengawal pengendalian inflasi dan kebijakan ekonomi secara optimal.* (bram)