SuaraTani.com - Jakarta| Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta para penyuluh untuk berinovasi mendukung produktivitas pelaku utama sektor kelautan dan perikanan yang bergerak di bidang penangkapan, budidaya, hingga pengolah hasil perikanan.
Produktivitas perikanan akan mendukung pencapaian target swasembada pangan.
“Saya ingin ada kompetisi-kompetisi inovasi para penyuluh kita untuk meningkatkan produksi kelautan dan perikanan sesuai dengan komoditasnya masing-masing dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Menteri Trenggono.
Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Nasional Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Rakornasluh KP) Tahun 2024 dengan tema Sinergitas Pusat dan Daerah Mendukung Transformasi Penyuluhan Kelautan dan Perikanan di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2024).
Dikatakannya, keberadaan 4.000 lebih penyuluh perikanan di berbagai daerah Indonesia, harus bisa memberikan dampak signifikan terhadap majunya sektor kelautan dan perikanan nasional.
Produksi perikanan budi daya dan tangkap harus meningkat, begitupun dengan kualitasnya sehingga hasil perikanan kita punya daya saing tinggi di pasar global.
Menteri Trenggono juga menekankan pentingnya konservasi serta keseimbangan ekonomi dan ekologi, sehingga adanya keberlanjutan sektor kelautan dan perikanan bagi generasi-generasi penerus yang akan datang.
Hal tersebut menjadi tugas penyuluh untuk disampaikan kepada masyarakat dalam tugas pendampingan kelompok-kelompok usaha kelautan dan perikanan sehari-hari.
“Dengan sumber daya yang dimiliki, kemampuan dan kemauan yang kuat, pasti kita bisa membawa Indonesia menjadi juara di sektor kelautan dan perikanan. Mari kita bekerja sebaik mungkin untuk kemajuan bangsa ini,” harapnya.
Transformasi Penyuluh
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) I Nyoman Radiarta, mengatakan sampai saat ini ada 4.133 penyuluh KP yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, yaitu di 37 provinsi dan 509 kabupaten/kota.
Pihaknya tengah mengupayakan transformasi penyuluhan kelautan dan perikanan yang difokuskan pada tiga aspek utama, yang saling mendukung untuk menciptakan layanan penyuluhan yang lebih profesional, efektif, dan berkelanjutan.
Perbaikan mekanisme kerja dilakukan melalui penyempurnaan sistem pelaporan dan penugasan berbasis kinerja. Kemudian optimalisasi program pelatihan, penyediaan formasi pendidikan formal mulai dari jenjang S1 hingga S3, serta berbagai kegiatan pengembangan karir untuk memperkuat kapasitas penyuluh.
Yang juga penting adalah pemanfaatan teknologi digital untuk memastikan transparansi dalam pemantauan kinerja, presensi, pelaporan kegiatan, peningkatan kompetensi, serta menyediakan database kelompok pelaku usaha.
“Dengan pendekatan transformasi ini, diharapkan penyuluhan kelautan dan perikanan dapat berjalan lebih efektif, mendukung peningkatan produktivitas, dan berdampak positif bagi pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan,” tutur Nyoman.
Pengukuhan Pengurus IPKANI
Pada Rakornasluh KP ini juga dilakukan Pengukuhan Pengurus Ikatan Penyuluh Kelautan dan Perikanan Indonesia (IPKANI) 2024-2025.
Pada kesempatan ini, Ketua IPKANI Herman Khaeron menyampaikan berbagai kemajuan di bidang penyuluhan kelautan dan perikanan telah dicapai. Antara lain penyelenggaraan Rakornasluh KP, peningkatan jumlah, status, peran, kepegawaian, kelembagaan dan penataan organisasi penyuluh kelautan dan perikanan.
Di masa pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto, lanjut Herman, peran penyuluh kelautan dan perikanan semakin strategis.
Hal ini terkait dengan program swasembada pangan, di mana Indonesia memiliki luas laut dan perairan yang mencapai 2/3 luas wilayahnya, untuk mendukung program tersebut. * (putri)