Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Setoran Deviden BUMN Naik Jadi Rp85,5 Triliun, Pupuk Indonesia Masuk 10 Terbesar

Menteri BUMN Erick Thohir. foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| BUMN kembali menunjukkan kinerja positifnya dengan mencatat kenaikan deviden bagi negara di tahun 2024. 

Jika di tahun 2023, deviden yang disetor ke negara mencapai kisaran Rp81,2 triliun, kini di tahun 2024 angkanya naik menjadi Rp85,5 triliun. 

Berdasarkan keterangan tertulis Kementerian BUMN yang diterima, Senin (25/11/2024), adapun 10 besar BUMN penyumbang deviden terbesar, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).

BRI mencatat setoran deviden terbesar dengan angka Rp25,7 triliun, diikuti Bank Mandiri Rp17,1 triliun, Mind ID sebesar Rp11,2 triliun, Pertamina Rp9,3 triliun, Telkom Rp9,2 triliun, BNI Rp6,2 triliun, PLN Rp3 triliun. 

Selanjutnya, Pupuk Indonesia Rp1,2 triliun, Pelindo Rp1 triliun dan BTN Rp420 miliar.

Deviden yang telah disetorkan BUMN per 7 November 2024 pada negara itu telah meningkatkan pendapatan negara. Sehingga pendapatan negara dari dividen BUMN tercapai 100 persen.

Atas capaian itu, Kementerian BUMN memberi apresiasi atas kinerja sejumlah perusahaan milik negara. 

"Tentu hal tersebut tidak lepas dari upaya-upaya yang dilakukan oleh segenap pengurus, karyawan dan juga didukung oleh sejumlah kementerian terkait," demikian keterangan tertulis Kementerian BUMN.

Menteri BUMN Erick Thohir, juga turut memberi apresiasi atas kinerja positif BUMN yang mampu meningkatkan setoran pendapatan pada negara. 

Namun Erick menegaskan bahwa performa ini bisa semakin baik lagi seiring dengan sejumlah upaya transformasi yang terus dilakukan BUMN. 

"Terima kasih atas kinerja yang positif yang selama ini telah ditorehkan oleh BUMN-BUMN. Tapi saya yakin bahwa performa ini bisa semakin baik seiring dengan semangat BUMN untuk memaksimalkan potensi yang telah ada sekaligus mengeksplorasi peluang baru," ujar Erick. 

"Jadi kuncinya tak hanya memanfaatkan sumber pendapatan yang telah eksis, tapi mengeksplorasi dan berinovasi untuk membuka potensi pendapatan baru," ujar Erick dalam keterangannya, Sabtu (23/11/2024).

Menurut Erick, kenaikan dividen ini menjadi suntikan positif bagi pemerintahan Prabowo yang ingin menaikkan pemasukan negara di berbagai sektor. 

Kenaikan dividen ini pun membuktikan konsistensi peningkatan kinerja bisnis BUMN yang semakin baik, terutama pasca pandemi Covid-19. 

Untuk target dividen tahun 2025 yang telah diputuskan oleh Pemerintah dan DPR RI sebesar Rp90 triliun. 

Kementerian BUMN optimis dapat mencapai target tersebut. dengan memperhatikan kinerja BUMN sampai dengan November ini yang terus mencatat angka positif. * (junita sianturi/ril)