Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Penyaluran Subsidi LPG 3 Kg, BBM, dan Listrik dalam Bentuk BLT? Ini Penjelasan Bahlil

Pemerintah masih terus mengevaluasi secara mendalam kebijakan atas penyaluran subisdi  BBM, LPG 3 kilogram, dan listrik untuk memastikan subsidi tersebut tepat sasaran. foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Pemerintah masih terus mengevaluasi secara mendalam kebijakan atas penyaluran subisdi Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram, dan listrik untuk memastikan subsidi tersebut tepat sasaran. 

Beberapa kesimpulan sementara telah dicapai. Di antaranya, skema pemberian subsidi LPG 3 Kg diusulkan untuk tetap dilanjutkan. 

Sementara untuk subsidi BBM dan listrik, akan dilakukan kajian lebih mendalam mengenai metode pemberian subsidi yang diusulkan. 

Hasil evaluasi ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi yang solid untuk disampaikan kepada Presiden RI Prabowo Subianto guna pengambilan keputusan yang lebih efektif dan efisien dalam penyaluran subsidi.

Demikian disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia selaku Ketua Tim Penggodok Kebijakan Subsidi Energi usai mengikuti rapat koordinasi perdana antar Kementerian/Lembaga terkait subsidi tepat sasaran.

"Perkembangan dari rapat kami tadi menghasilkan beberapa kesimpulan sementara. Pertama, kita akan melakukan exercise secara mendalam terhadap metode subsidi ini. Yang jelas kami sudah memutuskan untuk LPG 3 kg kami akan mengusulkan kepada Bapak Presiden untuk tidak dilakukan koreksi apa-apa," kata Bahlil pada konferensi pers usai rapat tersebut di Jakarta, Senin (4/11/2024).

Artinya, kata Bahlil, untuk LPG masih berlaku seperti sekarang ini. Karena ini terkait dengan UMKM, ibu rumah tangga, konsumsi rumah tangga

Sementara, untuk subsidi BBM dan listrik akan dilakukan exercise mendalam, sembari menunggu laporan dari berbagai stakeholder terkait.

"Kita menunggu laporan dari BPH Migas, Pertamina, dan PLN secara mendalam. Kalau sudah selesai dalam waktu dekat, akan ada formulasinya yang tepat untuk kami laporkan kepada Bapak Presiden," sebutnya. 

Adapun salah satu opsi dari metode pemberian subsidi adalah dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT). 

"Saya pikir BLT salah satu opsi dan akan diputuskan nanti pada hari yang tepat, opsinya saya pikir lebih mengerucut ke sana," jelas Bahlil.

Bahlil menekankan pemberian subsidi harus dilakukan secara tepat sasaran. Bagi subsidi yang kurang tepat sasaran akan diberikan dengan bentuk yang lain.

"Andaikan pun terjadi subsidi, nanti sebagian seperti kendaraan umum, plat kuning, itu masih kami pertimbangkan untuk tidak dicabut subsidinya (tetap subsidi harga). Ini kan sebenarnya subsidi ini kan ada yang tepat, semuanya harusnya subsidi ya, namun ada yang tidak tepat sasaran," ujarnya. 

"Yang tidak tepat sasaran ini kita bentuk yang lain, tapi yang sudah sesuai sasaran tetap jalan. Jadi subsidi tetap ada, ada yang berbentuk cash, dan ada yang berbentuk barang," tutupnya. * (wulandari)