SuaraTani.com - Jakarta| Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh membahas rencana revitalisasi puluhan ribu hektare tambak idle yang tersebar di sepanjang jalur Pantura.
Program revitalisasi untuk menghidupkan kembali tambak-tambak yang tidak terpakai untuk kegiatan budi daya ikan nila.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Jakarta, Menteri Trenggono menginginkan pembangunan kembali tambak-tambak tersebut berjalan sesuai aturan.
“Dalam pelaksanaanya perlu keterlibatan berbagai sektor. Mulai dari bicara kepemilikan tanah, data kependudukan, hingga pengawasan pelaksanaannya,” kata Menteri Trenggono dalam siaran pers, Kamis (28/11/2024) di Jakarta.
Dikatakannya, mengawali program revitalisasi tambak idle, KKP sudah membangun modeling budi daya nila salin (BINS) di Karawang, Jawa Barat sebagai percontohan.
Metode budi daya yang diterapkan di Karawang, dapat diduplikasi untuk mendukung program revitalisasi tambak idle.
BINS merupakan modeling sistem usaha budi daya ikan nila salin yang modern, profitable, dan berkelanjutan. Untuk mereplikasi model ini di berbagai tempat tanpa membebani keuangan negara, pihaknya berencana melibatkan pelaku usaha agar produksi lebih fokus dan optimal.
Di sisi lain, negara tetap akan mendapat pemasukan untuk melakukan pembangunan di wilayah lain.
“KKP membutuhkan fatwa hukum BPKP untuk dapat mengimplementasikan model bisnis pengelolaan BINS Karawang yang sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh menyambut baik program revitalisasi tambak idle yang direncanakan KKP.
Ateh mengatakan siap mendukung program budi daya yang merupakan salah satu implementasi Asta Cita Presiden Prabowo dalam pemenuhan ketahanan pangan.
“Kami akan langsung mempelajari lahan yang akan digunakan berikut dengan modeling budi daya yang sudah ada,” pungkasnya.
Seperti diketahui, KKP akan merevitalisasi ‘tambak mangkrak’ yang ada di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa. Pelaksanaan proyek revitalisasi tambak rencananya akan dimulai pada 2025.
Revitalisasi awal akan dimulai pada 2025, menyasar 13 ribu hektare tambak mangrak dari total luasan 78 ribu hektare. Revitalisasi ditargetkan selesai pada 2029 yang berada di empat provinsi dan 28 kabupaten/kota. * (putri)