SuaraTani.com - Surabaya| Sebagai salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar, Indonesia memiliki peran yang sangat strategis di dalam pemenuhan kebutuhan minyak sawit dunia. Hasilnya, industri kelapa sawit berperan strategis bagi perekonomian Indonesia.
“Sebagai pemain global, perkebunan kelapa sawit Indonesia menghasilkan devisa yang cukup signifikan bagi perekonomian negara," kata Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurachman.
Ia mengatakan itu dalam Sosialisasi Implementasi Ketentuan Terkait Ekspor dan Pubngutan Ekspor atasKomoditas Kelapa Sawit, CPO, dan Produk Turunannya di Surabaya, Kamis (21/11/2024).
Eddy mengatakan, selain sebagai komoditas ekspor yang menjanjikan, industri kelapa kelapa sawit juga memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan III-2024 tercatat 4,95%.
Sementara produk domestik bruto pada sektor pertanian dan perkebunan tumbuh positif di 1,69%. Komoditas kelapa sawit menjadi salah satu motor penggerak pada kedua sektor tersebut.
Pada sisi ekspor, industri kelapa sawit juga merupakan salah satu penyumbang terbesar untuk ekspor nonmigas Indonesia.
Menurut data Kementerian Perdagangan, sampai dengan September 2024 menunjukkan kinerja ekspor nonmigas sebesar USD181,14 miliar, dan untuk ekspor lemak dan minyak nabati mencapai USD14,43 miliar termasuk didalamnya minyak dari kelapa sawit.
“Data-data tersebut di atas mengukuhkan peran strategis dari industri kelapa sawit bagi perekonomian Indonesia,” ungkap Eddy.
Sebagai industri strategis, Pemerintah berkomitmen untuk mendukung sektor perkebunan kelapa sawit sebagai salah satu komoditas strategis nasional dan mendukung perekonomian.
Dengan kebijakan pemerintah saat ini juga ditujukan untuk meningkatkan sektor hulu dengan peningkatan produktivitas dan kesejahteraan Pekebun serta mendorong hilirisasi nasional.
“Pemerintah berkepentingan untuk menjamin perkebunan kelapa sawit Indonesia dikembangkan secara berkelanjutan sustainable. Peran tersebut dijalankan pemerintah melalui serangkaian program strategis nasional,” jelas Eddy.
Program tersebut antara lain peremajaan sawit rakyat dengan meningkatkan produktivitas perkebunan rakyat menggunakan bibit bersertifikat, penelitian dan pengembangan melalui pendanaan penelitian hingga siap ke tahap komersial.
Kemudian, pengembangan SDM melalui pendidikan dan pelatihan, adanya insentif biodiesel, bantuan sarana prasarana, dan program promosi dan kemitraan untuk menciptakan citra positif dari produk kelapa sawit baik di dalam maupun di luar negeri. * (wulandari)