Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Menag: Sudah Ada 5,3 Juta Produk Halal di Indonesia Tersertifikasi BPJPH

Menag Yaqut Cholil Qoumas membuka sekaligus memberikan sambutan pada The 3rd H20 Opening Ceremony di ICE BSD, Tangerang, Kamis (10/10/2024). foto: ist

SuaraTani.com - Tangerang| Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas membuka sekaligus memberikan sambutan pada The 3rd H20 Opening Ceremony di ICE BSD, Tangerang, Kamis (10/10/2024). 

Acara dihadiri stakeholder Jaminan Produk Halal (JPH) dalam dan luar negeri. Mulai dari kementerian lembaga, LPH, LP3H, dan LHLN. Acara tersebut mengusung tema 'Halal Traceability in the Global Supply Chain: Trchnology Innovations'.

Menag ucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan dari berbagai unsur penyelenggara jaminan produk halal dari berbagai negara sahabat Indonesia atas ke-bersaling-terimaan dalam mengakui proses penyelenggaraan jaminan produk halal dari masing-masing Negara.

"Saat ini Indonesia telah menunjukkan progres yang signifikan dalam penyelenggaraan jaminan produk halal. Dalam hal dunia internasional, peringkat SGIE meningkat terutama pada makanan dan minuman halal," ucap Menag Yaqut.

Menag menyampaikan, kinerja Badan Penyelenggara Jaminaan Produk Halal (BPJPH) telah meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas. 

Saat ini di Indonesia sudah ada 5,3 juta produk halal yang tersertifikasi oleh BPJPH. Meningkat hampir 700 persen dari tahun 2019. Bahkan, proses layanan sertifikasi halal terus ditingkatkan sehingga hanya dapat memakan waktu 21 hari dari yang sebelumnya bisa hingga 10 bulan.

"Inovasi teknologi menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. Inovasi teknologi juga menjadi hal penting dalam mewujudkan penyelenggaraan jaminan produk halal yang berkelanjutan," jelas Menag. 

Dengan inovasi teknologi, lanjut Menag, halal dapat mengambil peran pada produksi dan konsumsi yang bertanggungjawab dan menjadi salah satu poin tujuan pembangunan berkelanjutan.

Ia juga menjelaskan, salah satu misi penting untuk mewujudkan hal tersebut bisa dengan menerapkan prinsip traceability. Sehingga informasi from-farm-to-fork­ bisa diketahui oleh semua stakeholder. 

Inovasi teknologi tersebut dapat diwujudkan salah satunya dengan memanfaatkan teknologi blockchain.

"Ini sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo pada pembukaan Trade Expo Indonesia kemarin bahwa penting bagi kita melakukan digitalisasi untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang sedang terjadi pada masa kini," kata Menag Yaqut.

Menag mengajak seluruh stakeholder penyelenggara jaminan produk halal terutama Lembaga Halal Luar Negeri untuk bersatu dan mengintegrasikan layanan dengan mengembangkan dan memanfaatkan inovasi teknologi.

"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, acara halal 20 ke-3 secara resmi saya nyatakan dibuka," jelasnya. * (putri)