SuaraTani.com - Jakarta| Bank Indonesia (BI) merilis Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2024 tetap terkendali. Posisi ULN Indonesia pada Agustus 2024 tercatat sebesar USD425,1 miliar atau secara tahunan tumbuh sebesar 7,3%.
"Perkembangan ULN tersebut bersumber dari sektor publik dan sektor swasta," kata Direktur Eksekutif, Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso dalam siaran pers, Senin (14/10/2024) di Jakarta.
Dikatakannya, posisi ULN Agustus 2024 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk Rupiah.
Dikatakannya, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjaga sebesar 31,0%, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,3% dari total ULN.
"Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN," jelasnya.
Peran ULN juga kata Ramdan, akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.
Sementara mengenai ULN swasta, Ramdan juga mengatakan, tetap terkendali. Pada Agustus 2024, posisi ULN swasta tercatat sebesar USD197,8 miliar atau tumbuh sebesar 1,3% (yoy). Jumlah ini sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada Juli 2024 sebesar 0,5% (yoy).
Perkembangan ULN tersebut terutama didorong oleh ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang mencatatkan pertumbuhan 1,6% (yoy).
Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan; Jasa Keuangan dan Asuransi; Pengadaan Listrik dan Gas; serta Pertambangan dan Penggalian, dengan pangsa mencapai 79,3% dari total ULN swasta.
"ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,5% terhadap total ULN swasta," sebut Ramdan. * (jasmin)