Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Uskup Agung Merauke Dukung Upaya Cetak Sawah di Papua

Uskup Agung Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Uskup Agung Mgr. Petrus Canisius Mandagi mendukung upaya cetak sawah yang akan dilakukan pemerintah pada tahun 2025. foto: ist

SuaraTani.com - Merauke| Uskup Agung Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Uskup Agung Mgr. Petrus Canisius Mandagi mendukung upaya cetak sawah yang akan dilakukan pemerintah pada tahun 2025. 

Menurut dia, proyek tersebut merupakan proyek kemanusiaan bagi masyarakat Papua yang selama ini memiliki tanah subur namun belum dikelola secara baik.

Menurut Uskup Agung Mandagi, pertanian adalah sektor yang berkaitan erat dengan kebutuhan pokok sehari-hari, yaitu makanan. Karena itu, apa yang dicanangkan pemerintah melalui cetak sawah memiliki tujuan yang sama dengan hukum agama yang masyarakat Papua anut.

"Saya dukung program ini 100 persen. Karena di situ ada tujuan memanusiakan orang dengan pertanian. Maka kami dari gereja-gereja juga punya tujuan yang sama yaitu memanusiakan orang, bukan mengkotak-kotakan orang. Orang itu harus selaras dengan hukum kemanusiaan yang kita anut," ujar Uskup Agung Mandagi, Rabu, (25/9/2024).

Ia juga meminta pemerintah secara masif melakukan sosialisasi dan pendekatan kemanusiaan. Jangan sampai program yang sudah bagus ini malah diprovokasi oleh segelintir orang yang tidak paham akan pentingnya kesatuan dan persatuan bangsa.

Uskup Agung Mandagi meminta agar pemerintah betul-betul merealisasikan cetak sawah ini hingga tuntas 100 persen dan menjadikan tanah Papua sebagi tanah paling subur di Indonesia.

"Saya sudah katakan ini adalah program bagus namun harus ada bukti. Karena kenapa? Orang Papua ini sudah banyak makan janji sehingga janji yang ini harus betul-betul dikerjakan," katanya.

Di sisi lain, Uskup Agung Mandagi meminta masyarakat Papua menerima apa yang sudah digariskan Tuhan melalui program cetak sawah. Jangan sampai, masyarakat berkonflik karena tanah yang digarap malah dihalang-halangi.

"Menurut saya, Ini tanah milik Tuhan Allah dan orang Papua menyerahkan tanah Tuhan ini untuk kepentingan masyarakat banyak. Kenapa? Ini Proyek kemanusiaan dan ini harus berdampingan dengan Tuhan," katanya.

Mengenai hal ini, Uskup Agung Mandagi merasa yakin masyarakat Papua menyambut baik program yang dijalankan ini. Tapi dia ingin, pemerintah juga memberi kepastian agar masyarakat di sana diberdayakan sesuai dengan kearifan lokalnya.

Yang juga sangat penting menurut Pendeta Petrus adalah perhatian pemerintah terhadap masyarakat adat. Salah satunya dengan menjaga lingkungan dari kerusakan. Sebab, alam yang sudah bagus ini harus diolah untuk kebermanfaatan.

"Proyek ini harus memperhatikan alam, jangan menghancurkan adat yang ada di sana, jangan menghancurkan alam yang ada di sana. Justru kita harus memeliharanya. Karena seringkali orang Papua merasa, ini punya kami, tidak usah ada yang mengolah. Tapi kan itu salah. Tuhan menciptakan alam ini supaya dikelola," katanya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah berencana melakukan proyek cetak sawah 1 juta hektare di Kabupaten Merauke, Provinsinya Papua Selatan. 

Program ini perlu dilakukan untuk membuat Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Selain cetak sawah, pemerintah juga tengah melakukan program optimalisasi lahan rawa sebagai upaya meningkatkan produksi.

Hingga September 2024, realisasi pada program tersebut telah mencapai 95 persen dari target penggarapan 40 ribu hektare lahan yang berlokasi di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Dari jumlah tersebut, 30 ribu di antaranya dalam masa pertanaman. * (putri)