Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tiongkok Jadi Target Utama Investasi di Sektor Energi

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mempersiapkan langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi melimpah blok-blok migas di dalam negeri. foto: ist

SuaraTani.com - Bali| Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tengah mempersiapkan langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi melimpah blok-blok minyak dan gas (migas) di dalam negeri. 

Upaya ini bertujuan meningkatkan investasi di sektor energi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Salah satu negara yang menjadi target utama dalam penawaran ini adalah Tiongkok, yang dikenal memiliki keunggulan teknologi dalam melakukan eksplorasi.

"Kita masih punya banyak potensi blok (migas) yang bisa untuk meningkatkan produktivitas migas nasional. Saya tawarkan kepada teman-teman investor Tiongkok beberapa potensi yang dapat kita kembangkan bersama," ujar Bahlil mengajak para delegasi Tiongkok di Bali, Selasa (5/9/2024).

Sebelumnya Bahlil menyinggung lifting minyak Indonesia yang terus mengalami penurunan secara alami, sedangkan konsumsi dalam negeri terus meningkat.

"Di Indonesia sendiri, kita tahu bahwa lifting minyak kami semakin hari terus menurun, sedangkan konsumsi terus meningkat. Konsumsi Indonesia sekarang 1.600.000 barrel per day. Lifting minyak kami sekarang kurang lebih sekitar 600.000 barrel per day," ujar Bahlil.

Bahlil menegaskan, kerja sama yang terjalin kedua belah pihak harus saling menguntungkan dan Pemerintah Indonesia akan membuka ruang sebaik-baiknya. 

"Kami akan membuka ruang yang sebaik-baiknya untuk melakukan bisnis di Indonesia dengan tetap memperhatikan aturan dan harus menguntungkan semuanya," jelasnya.

Bahlil juga menyakinkan pihak Tiongkok untuk tidak ragu bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan menjamin akan memberikan kenyamanan berinvestasi. 

"Kerja sama dan program yang telah dihasilkan di bawah kerangka bilateral Indonesia-Tiongkok terus menunjukkan progres yang signifikan. Tidak perlu ada keraguan dalam kebersamaan (kerja sama) ini. Saya yakin yang pertama dalam investasi adalah nyaman. Dan Indonesia menawarkan rasa kenyamanan itu," ujar Bahlil. * (jasmin)