Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tim Futsal Putri Banten Akui Kekuatan Fisik Papua Barat, Brazilnya Indonesia

Nabila Saputri, tim futsal putri Banten. foto: junita sianturi

SuaraTani.com - Deliserdang| Pertandingan futsal putri telah berlangsung dalam dua hari ini, Sabtu dan Minggu (31/8-1/9/2024) di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumut.

Pertandingan berlangsung di venue futsal GOR Dispora Sumatera Utara (Sumut) Jalan Willem Iskandar, Deliserdang.

Kalah dan menang adalah hal biasa dalam sebuah pertandingan. Pastinya, masing-masing tim memiliki target medali yang menjadi kebanggaan. Namun, tidak selamanya keberuntungan bisa diraih walau telah berusaha tampil sempurna.

Karena lawan juga memiliki kemampuan yang bahkan mungkin di luar dari kemampuan yang kita miliki. Seperti yang dialami tim futsal putri Banten yang harus rela menerima skor imbang, 1-1 melawan Papua Barat.

Dipertandingan yang berlangsung Minggu, (1/9/2024), kekecewaan terlihat jelas di wajah-wajah para pemain termasuk Kepala Tim pelatih Banten.

Betapa tidak, mereka telah mempersiapkan diri untuk menjadi pemenang dalam kompetisi olahraga empat tahunan ini. Namun, ketika berhadapan dengan Papua Barat mereka harus menelan kekecewaan berat.

Seperti yang disampaikan Nabila Saputri ketika dihubungi secara khusus mengatakan, tim Papua Barat memiliki fisik yang sangat kuat. 

Mereka bisa bertahan dan tampil luar biasa dari awal pertandingan hingga akhir. Bahkan menjelang akhir pertandingan, mereka berhasil mencetak gol yang membuat skor imbang 1-1.

“Papua Barat itu Brazilnya Indonesia. Mereka memiliki fisik yang sangat kuat dan itu membuat kami kewalahan,” aku wanita berusia 17 tahun ini.

Pelajar SMA Negeri I Tangsel ini mengatakan, ada beberapa evaluasi atas pertandingan tadi. Pertama, kurangnya komunikasi sesama tim. Sehingga ke depan harus ditingkatkan.

Kedua, harus lebih kompak dengan begitu tim bisa lebih kuat. Yang ketiga harus diakui, Papau Barat memiliki fisik yang sangat kuat.

“Begitupun kami tetap optimis, pulang harus membawa medali,” ujar Nabila yang juga pemain Timnas Sepakbola U-20 ini.

Head Coach Tim Futsal Putri Banten Aris Pratama bersama Maulina Novryliani selalu kapten tim. foto: junita sianturi

Hal yang sama juga diakui Maulina Novryliani selaku kaptem tim Banten. Ia tidak menyangkal permainan tim lawannya sangat baik. 

“Kami kelelahan terutama di menit-menit terakhir. Itulah yang membuat gol lawan tak terelakan,” akunya.

Kekuatan fisik pemain Papua Barat juga diakui sang Pelatih Kepala Banten, Aris Pratama. Menurutnya, tim lawan memiliki fisik yang bagus sehingga sampai akhir pertandingan membuat anak asuhnya kelelahan. Bahkan harus melakukan rotasi pemain.

“Untuk meredam kecepatan mereka (Papua Barat) kita perlu tenaga banyak,” akunya.

“Jujur kita tadi mengincar kemenangan tapi karena kesalahan sendiri, skor menjadi satu sama. Semoga pada pertandingan besok melawan Jawa Barat, kita bisa memperbaikinya,” sambung Aris.

Sementara itu, Sayan Karmadi selaku Pelatih Kepala Tim Futsal Putri Papua Barat mengaku puas dengan capaian anak asuhnya yang bisa mengimbangi kedudukan seimbang.

Menurut Sayan, Banten punya pengalaman yang banyak, pemain-pemainnya juga ada yang pernah di Liga dan mereka juga sering mengikuti kompetisi di Jabotabek sekitarnya. 

“Kita pun sadar punya tim yang kuat, yang bagus dari sepakbola pindah ke futsal. Hasil ini menurut saya luar biasa,” kata Sayan dalam keterangan persnya usai pertandingan berlangsung.

Ia juga mengakui banyak peluang yang tidak bisa dicapai oleh anak asuhnya di babak pertama. Hal itu wajar karena baru main pertama dan anak-anak mengalami nervous.

“Tapi kita bersyukur, anak-anak bisa mengejar di babak kedua,” ujarnya.* (junita sianturi)