Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Posisi Indonesia dalam Ekonomi dan Keuangan Syariah Meningkat di Kancah Global

Wapres KH Ma’ruf Amin dalam Seminar Internasional dan Peresmian Center for Sharia Economic Development (C-SED) INDEF yang berlangsung di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (3/9/2024). foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin, mengatakan dalam lima tahun terakhir, posisi Indonesia dalam ekonomi dan keuangan syariah di kancah global terus meningkat. 

Salah satu prestasi yang membanggakan adalah pencapaian peringkat pertama pada Global Muslim Travel Index (GMTI) 2024 untuk pariwisata halal. 

Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif berbagai pemangku kepentingan, termasuk Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).

Wapres mengapresiasi INDEF yang hampir tiga dekade terakhir ini konsisten memberikan sumbangsih pemikiran dan kajian kebijakan dalam memajukan perekonomian nasional. 

Dan, akan turut berperan aktif dalam mengiringi langkah untuk menguatkan peran dan kontribusi ekonomi dan keuangan syariah dalam transformasi ekonomi ke arah yang lebih inklusif.

"Dukungan terhadap sektor ekonomi syariah harus dilanjutkan secara konsisten. Potensi besar dari ekonomi dan keuangan syariah bisa menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional di masa mendatang," kata Wapres.

Wapres mengatakan itu, dalam Seminar Internasional dan Peresmian Center for Sharia Economic Development (C-SED) INDEF yang berlangsung di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (3/9/2024).

“Masa depan ekonomi dan keuangan syariah dalam memperbesar kapasitas ekonomi nasional sangat menjanjikan. Pada tahun 2030, kontribusi ekonomi syariah terhadap PDB nasional diperkirakan mencapai USD10 miliar atau setara 1,5 persen PDB nasional,” jelasnya.

Begitupun, Wapres mengingatkan bahwa pengembangan ekonomi syariah tidak lepas dari tantangan. Tantangan-tantangan tersebut meliputi literasi yang rendah, regulasi yang belum selaras, dan stabilitas global yang berfluktuasi. 

Karena itu, diperlukan kerja sama lintas sektor untuk memastikan potensi ekonomi syariah dapat terus dikembangkan dan hasilnya dirasakan oleh masyarakat luas.

“Di sinilah peran dan kontribusi INDEF untuk memberikan pandangan mendalam dan identifikasi peluang. Serta memberikan masukan dan rekomendasi untuk mengatasi tantangan dan kekurangan yang masih ada,” ungkap Wapres.

Ke depan, lanjut Wapres, strategi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah akan difokuskan pada upaya menyinergikan empat pilar utama. 

"Dan ditopang penguatan regulasi dan kelembagaan, inovasi iptek dan digitalisasi, dan peningkatan literasi,” pungkasnya.

Di kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif INDEF Esther Sri Astuti, menegaskan bahwa ekonomi dan keuangan syariah telah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang signifikan. 

Terutama selama masa sulit seperti pandemi Covid-19. Esther berharap agar pemerintah terus mendukung pengembangan ekonomi syariah meskipun ada perubahan kepemimpinan di masa mendatang.

“Hal ini untuk memastikan ekonomi dan keuangan syariah dapat berkembang secara lebih optimal ke depannya dan lebih inklusif,” kata Esther.

Selain Direktur Eksekutif INDEF, hadir dalam acara ini, Pendiri INDEF dan ekonom senior Didik J. Rachbini, para peneliti dan peserta seminar dari berbagai negara. * (wulandari)