Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Seluas 1.248 Hektare Tanaman Padi di Sumut Terdampak El Nino, Nihil Puso

Petugas UPTD Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Pengawasan Mutu Keamanan Pangan menyalurkan air dengan menggunakan pompanisasi ke tanaman padi petani di Desa Sidomulyo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat. foto: ist

SuaraTani.com - Medan| Kerusakan tanaman pangan terutama padi akibat kekeringan yang terjadi di tanah air khususnya di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencapai 1.248 hektare. 

"Dari luasan itu, berkisar 71 hektare di antaranya mengalami kerusakan sedang. Selebihnya atau 1.177 hektare lagi masuk kategori rusak ringan," kata Kepala UPTD Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Pengawasan Mutu Keamanan Pangan, Dinas Pertanian Sumut, Marino, Kamis (8/8/2024) di Medan. 

Menurut Marino, bencana kekeringan yang terjadi terberat dirasakan di Kabupaten Deliserdang. Dimana luas tanaman padi yang terdampak kekeringan mencapai 785 hektare. 

Disusul Kabupaten Langkat seluas 241 hektare, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) 159 hektare dan Kota Padangsidimpuan seluas 46 hektare.

"Khusus untuk Padangsidimpuan kerusakan tanaman padi seluas 46 hektare tapi kategori sedang. Sedangkan Sergai berkisar 134 hektare tanaman padi rusak ringan dan 25 hektare rusak sedang," jelasnya.

Sementara Kota Binjai luas tanaman yang terdampak kekeringan hanya berkisar 17 hektare dan itupun kata Marino, kerusakan yang dialami hanya ringan.

"Itulah data luas tanaman padi yang terdampak kekeringan atau El Nino di Sumatera Utara hasil monitoring yang dilakukan untuk periode 16 sampai 30 Juli 2024. Dan, kami terus melakukan monitoring ke seluruh kabupaten/kota di Sumut," terangnya.

Mengenai langkah-langkah yang dilakukan terhadap tanaman yang terkena kekeringan, menurut Marino, pihaknya membantu petani menyalurkan air dengan menggunakan pompanisasi. 

Pompanisasi dilakukan di daerah yang memiliki sumber air terdekat dengan lokasi pertanaman. Hal itu sangat membantu sehingga tanaman tidak mengalami kerusakan yang lebih parah ataupun puso. 

"Kita berharap dengan pompanisasi yang dilakukan ini dapat menyelamatkan petani dan tanaman padinya dari kekeringan yang melanda saat ini," ujar Marino. * (junita sianturi)