Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Puan Dukung Pangan Lokal Kurangi Emisi dan Atasi Diabetes

Ketua DPR RI Puan Maharani. foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, mengonsumsi bahan pangan lokal bisa mengurangi emisi sebanyak 20 persen di samping menghindari ancaman penyakit diabetes. 

"Memanfaatkan hasil pertanian juga bentuk upaya pada kedaulatan pangan. Hebatnya singkong yang mudah ditemukan sehari-hari ini juga diminati pasar internasional untuk dibuat tapioka dan bahan pangan lain,” kata Puan dalam rilisnya, di Jakarta, Kamis (8/8/2024).

Ia juga menyebut, singkong dapat dikembangkan menjadi produk pangan strategis yang dapat diunggulkan sebagai pendukung gerakan penganekaragaman konsumsi pangan. 

Penggunaan singkong sebagai bahan pangan memiliki banyak manfaat. Termasuk sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional dan mendukung produktivitas pertanian dalam negeri,” sebutnya.

Manfaat produk pangan lokal juga sudah diakui oleh sejumlah ahli dalam mendukung sektor pertanian. 

"Dengan masyarakat mengonsumsi bahan pangan lokal, dapat meningkatkan pendapatan para petani dan memberi kontribusi dalam peningkatan lapangan kerja," ujarnya.

Terkait maraknya kasus diabetes belakangan ini, Puan mendorong Pemerintah untuk memperbanyak program edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya pola makan sehat. 

Apalagi di era modern yang penuh dengan pilihan makanan tinggi gula dan makanan ultra-proses, banyak orang tua dan anak-anak yang tidak sepenuhnya menyadari dampak jangka panjang dari konsumsi makanan itu.

“Maka edukasi mengenai gizi dan kesehatan menjadi sangat penting. Di antaranya program kampanye edukasi yang mempromosikan konsumsi bahan pangan lokal yang sehat seperti singkong itu tadi. Lalu sayuran, dan buah-buahan,” jelas Puan.

Ia juga mengingatkan pentingnya pengawasan dari instansi/lembaga terkait terhadap peredaran makanan/minuman tinggi gula dan ultra-proses. Regulasi pun dinilai akan semakin efektif dengan solusi yang dihadirkan oleh pembuat kebijakan.

"Yang pasti pengawasan dari Kemenkes dan BPOM harus ekstra dan benar-benar terasa manfaatnya. Pengetatan regulasi penting, tapi penting juga memastikan asupan sehat bisa terjangkau oleh semua," pungkas Puan. * (jasmin)