Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Petrokimia Gresik Luncurkan Kampung Makmur untuk Komoditas Nanas

Petrokimia Gresik, meluncurkan program Kampung Makmur untuk  komoditas nanas di Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. foto: ist

SuaraTani.com - Gresik| Petrokimia Gresik, meluncurkan program Kampung Makmur untuk  komoditas nanas di Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.   

Kampung Makmur ini merupakan pengembangan dari Program Makmur untuk mendorong terciptanya ekosistem pertanian. 

Hal ini diungkapkan Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo yang diwakili oleh SVP Mitra Bisnis Petrokimia Gresik, Eko Suroso.

Hal itu dikatakannya dalam acara Sarasehan Kampung Makmur Komoditas Nanas, di Kediri, Kamis (1/8/2024).

Dikatakannya, Kabupaten Kediri merupakan sentra penghasil nanas di Jawa Timur. Kampung Makmur ini merupakan upaya Petrokimia Gresik untuk mendorong peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani nanas di Kediri.

"Dalam Kampung Makmur, Petrokimia Gresik membangun ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir, baik on farm maupun off farm. Menggandeng sejumlah stakeholder mulai dari kelompok tani, perbankan, lembaga asuransi, hingga offtaker," jelas Dwi Satriyo.

Petrokimia Gresik, tambahnya, dalam Kampung Makmur bekerja sama dengan Kelompok Tani Petung Jaya Tani dengan jumlah anggota mencapai 60 petani. 

Kampung Makmur ini akan mengelola lahan budidaya nanas seluas 217 hektare. Adapun program  Makmur yang dijalankan di Kelompok Tani Petung Jaya Tani terbukti mampu meningkatkan hasil produktivitas tanaman.

Dalam kerja sama ini, Petrokimia Gresik bertugas memberikan jaminan penyediaan pupuk nonsubsidi kepada petani. 

Selain itu, Petrokimia Gresik juga melakukan kegiatan sosialisasi pemupukan berimbang, kawalan budidaya, pengendalian hama dan penyakit serta uji tanah oleh petugas Mobil Uji Tanah dan Agroman. 

Adapun dosis pupuk budidaya nanas Kampung Makmur ini menggunakan pupuk nonsubsidi NPK  Phonska Plus sebanyak 150 kg/Ha, Urea 150 Kg/Ha, dan ZA Plus 100 kg/hektare. 

Menurutnya, penggunaan pupuk ZA Plus sendiri mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas nanas yang dibudidayakan.

"Petani dalam budidaya memperoleh rekomendasi pemupukan berimbang, sehingga lebih presisi, efektif dan efisien. Hasilnya pun semakin optimal," jelasnya.

Sebagai ekosistem pertanian komprehensif, program Kampung Makmur ini juga mampu menghasilkan produk turunan dari hasil pengolahan komoditi nanas yang diberi nama sari "Nanaskuu". 

Produk ini dikelola oleh BUMDES Sempu Mandiri, di mana olahan sari nanas ini juga merupakan oleh-oleh khas Kediri. 

Selain sari “Nanaskuu”, terdapat olahan berupa selai nanas "PURI" yang dikelola oleh Poktan Petung Jaya Tani.

Sementara itu, Ketua Poktan Petung Jaya Tani, Sugiyanto mengakui peningkatan hasil panen anggotanya dalam program Kampung Makmur ini dengan hasil yang cukup siginifikan.

“Alhamdulillah hasil panen dalam program Kampung Makmur terbukti dapat meningkatkan produktivitas budidaya nanas sebesar 18%. Di mana pada panen awal hanya 46.300 buah per hektare menjadi 54.500 buah per hektare.” ujar Sugiyanto. 

Gelar Maxpro di 52 Titik Seluruh Indonesia

Pada kesempatan yang sama, Petrokimia Gresik melaksanakan kegiatan Makmur Express Promotion (Maxpro) secara langsung di 52 titik yang tersebar di Indonesia. 

Kegiatan ini sebagai salah satu rangkaian kegiatan HUT ke-52 Petrokimia Gresik, ada pembelian berhadiah untuk petani. Di mana setiap pembelian pupuk nonsubsidi petani berhak mendapatkan undian berhadiah secara langsung.

Dwi Satriyo berharap program Kampung Makmur ini dapat diduplikasi dan disebarluaskan ke wilayah-wilayah yang lain. Tidak hanya untuk komoditas nanas, tapi juga untuk komoditas lainnya.

“Harapan kami semoga Kampung Makmur ini dapat memberikan manfaat lebih luas lagi untuk pertanian di Indonesia. Untuk itu, diharapkan program ini diduplikasi oleh petani lain di Indonesia," pungkasnya. * (junita sianturi)