Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Petrokimia Gresik Dukung Perluasan Program Kartini Tani

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh (empat dari kiri), Ketua PIKA Pupuk Indonesia Kuntari L Dewi (tiga kiri), Ketua PIKA Petrokimia Gresik Atiek Dwi Satriyo saat melakukan pemupukan Phonska Plus di Banyuwangi. foto: ist

SuaraTani.com - Gresik| Petrokimia Gresik, mendukung perluasan program Kartini Tani sebagai  komitmen untuk menciptakan sustainability agriculture atau pertanian berkelanjutan.   

Dukungan tersebut diberikan lewat bantuan pupuk NPK Phonsa Plus dan Petro Ponic atau nutrisi untuk budidaya hidroponik dalam peluncuran Kartini Tani di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, beberapa waktu lalu. 

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, Kartini Tani diinisiasi Pupuk Indonesia bersama Perkumpulan Istri Karyawan Pupuk Indonesia (PIKA-PI).

Hal ini untuk memperkuat peran perempuan dalam industri pertanian sehingga mampu menjadi penggerak kesejahteraan serta ketahanan pangan.  

Dikatakannya, melalui skema pemberdayaan, kelompok perempuan akan memperluas penerapan pertanian berkelanjutan.

"Peran perempuan dalam pertanian sangat krusial. Kartini Tani menjadi simbol dukungan Pupuk  Indonesia Group kepada para petani perempuan dalam mengembangkan kemampuan. Mengakses  teknologi modern, dan memberdayakan ekonomi mereka," kata Dwi Satriyo dalam siaran pers, Selasa (6/8/2024). 

Dia berharap, perempuan dapat mewujudkan masa depan yang lebih sejahtera dan inklusif.

Data dari BPS 2023 menunjukkan bahwa jumlah petani perempuan di Indonesia mencapai 4,2 juta orang atau sekitar 14,4% dari total petani. 

Karena itu, inisiatif Kartini Tani dirancang untuk meningkatkan keterlibatan perempuan dalam segala aspek pertanian. Baik di bidang pertanian langsung maupun di luar pertanian.

Sementara itu, peluncuran Kartini Tani di Banyuwangi ditandai dengan pemupukan bersama lahan buah naga di Jambewangi.  

Dalam kesempatan itu, Petrokimia Gresik memberikan bantuan dua produk andalan, yaitu NPK Phonska Plus sebanyak 500 kilogram (kg) dan Petro Ponic 10 paket.

Program Kartini Tani sendiri telah menyasar di lima titik wilayah. Dan, kali ini hadir di Banyuwangi. Sebelumnya, Kelompok Wanita Tani (KWT) di Banyuwangi mendapatkan binaan program Agrosolution atau ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir, baik on farm maupun off farm.

Dengan menggandeng sejumlah stakeholder pertanian, mulai dari perbankan, lembaga penjamin atau asuransi, offtaker dan stakeholder lainnya. 

Komunitas tersebut saat ini diperkuat melalui program Kartini Tani.

Dikatakannya, Banyuwangi merupakan sentra buah naga di Jawa Timur. Melalui peran Kartini Tani, potensi ini diharapkan semakin optimal untuk keberlanjutan pertanian buah naga di wilayah ujung Timur Pulau Jawa. 

"Penguatan peran Kartini Tani melalui pengembangan potensi hasil komoditas buah naga dengan rekomendasi pupuk Phonska Plus," pungkas Dwi Satriyo. * (junita sianturi)