Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tito Karnavian Minta Seluruh Kepala Daerah Perkuat Program Pompanisasi

Mendagri Muhammad Tito Karnavian meminta para kepala daerah di seluruh Indonesia memperkuat program pompanisasi. foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta para kepala daerah di seluruh Indonesia memperkuat program pompanisasi.

Pasalnya, pompanisasi solusi cepat mengatasi kekeringan panjang yang saat ini dijalankan Kementerian Pertanian (Kementan)

Menurut Tito, program tersebut merupakan upaya pemerintah dan juga arahan langsung Presiden Jokowi maupun Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam meningkatkan produksi dalam negeri disaat dunia dilanda kekeringan akibat gelombang panas.

"Pompanisasi ini perlu perhatian dari kepala daerah karena tanpa ada political will atau keinginan kuat bersama, kita khawatir programnya tidak berjalan maksimal. Teman-teman kepala dinas nanti di delegasikan lagi agar pompa ini berjalan. Karena Pak Menteri susah payah mendapatkan anggaran maupun pengadaan pompa-pompa tersebut," ujar Tito.

Hal itu disampaikan Tito dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama Mentan Andi Amran Sulaiman, Senin, (15/7/2024).

Tito mengatakan masalah pangan terutama beras adalah masalah yang sangat vital karena berkaitan erat dengan stabilitas politik dan keamanan. 

Karena itu, mau tidak mau peningkatan produksi harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.

"Kalau menyangkut masalah pangan maka akan berkolerasi dengan keamanan dan angka inflasi, juga stabilitas politik dan keamanan maka selalu pemerintahan menjaga beras," jelasnya.

Karena itu untuk meningkatkan produksi diantaranya yang paling urgen sekali saat ini untuk menjaga sawah-sawah kecukupan air menjelang kekeringan ini yang sudah mulai yaitu pompanisasi.

Tito berharap para kepala daerah segera melakukan pengecekan langsung terkait pompa yang sudah diberikan Kementan apakah sudah berjalan dalam memenuhi kebutuhan air sawah. 

Dia ingin, pompa yang sudah ada ini memiliki manfaat besar bagi kepentingan produksi nasional.

"Tolong nanti segera di follow up dan mengecek langsung agar pompa yang diberikan ini betul-betul dimanfaatkan, dikerjakan dan digunakan. Bila perlu cek langsung di lapangan di mana dipasangnya sudah jalan apa nggak," katanya.

Mentan Andi Amran Sulaiman menegaskan, saat ini fokus kerja yang harus dijalankan adalah pompanisasi sebagai solusi cepat mengatasi masalah pangan.

Menurutnya, Kementan telah menyiapkan 50 ribu unit pompa yang akan dipasang di seluruh sentra.

"Kami memiliki solusi cepat pompanisasi yang jadi nafas kita 3 bulan ke depan. Pompanisasi ini ada 50 ribu yang harus kita bagikan ke seluruh Indonesia. Dan, itu ujung tombaknya para kepala daerah di seluruh Indonesia. Kalau 75 ribu terpasang, musim kering berikutnya Insyaallah bisa kita atasi," katanya.

Mentan menambahkan, saat ini pemerintah telah menargetkan 500 ribu hektare lahan di pulau jawa yang akan diairi pompanisasi. Jika dihitung secara rinci, 500 ribu hektare tersebut mampu menghasilkan 2,5 juta ton gabah dengan rata-rata produksi 5 ton perhektare.

"500 ribu ini kalau produksi 5 ton artinya kita bisa dapat 2,5 juta ton. Artinya kita bisa memenuhi produksi ke depan. Karena itu pompanisasi harus kita atasi ke depan," jelas Mentan Amran. * (putri)