Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Putu Supadma: ndonesia Harus Jadi Superpower Kelautan dan Perdagangan Karbon

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana saat kunjungannya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (10/7/2024). foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana menekankan pentingnya peran Indonesia dalam menjadi superpower kelautan dan perdagangan karbon. 

Hal itu disampaikan Putu Supadma usai melihat Kapal riset OceanXplorer milik OceanX yang sedang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

Kapal riset tersebut bersandar usai merampungkan tahap ketiga misi eksplorasi laut Indonesia rute perairan Padang-Jakarta.

Putu menyoroti potensi besar laut Indonesia dalam kontribusinya terhadap carbon capture dan mitigasi bencana. Menurutnya, laut Indonesia memiliki potensi besar dalam carbon capture melalui Seagrass Meadows dan mangrove.

“Seagrass Meadows dan mangrove kita mampu meng-capture karbon 35 kali lebih efektif daripada hutan di darat. Ini adalah kekuatan besar yang harus kita manfaatkan dalam upaya carbon trading,” ujar Putu dalam siaran pers yang dikutip, Jumat (12/7/2024) di Jakarta.

Ketua Kaukus Air DPR RI ini juga menekankan pentingnya kerja sama dengan OceanX dalam mengatasi tantangan kelautan, termasuk overfishing dan pencemaran limbah. 

“Kerja sama dengan OceanX dan kapal OceanX Explorer ini sangat penting untuk memitigasi kerusakan laut. Kita perlu memastikan bahwa laut kita bersih dan tidak dieksploitasi secara berlebihan,” ujarnya.

Putu menyoroti perlunya strategi jangka panjang dan komitmen dari pemerintah untuk menjaga kelestarian laut Indonesia. 

“Kita perlu roadmap yang jelas dan komprehensif untuk mengawal laut kita. Parlemen akan terus mendukung upaya ini dan memastikan bahwa Indonesia menjadi superpower dalam bidang kelautan,” tambahnya. 

Ia mengajak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengambil peran strategis dalam penelitian dan pengembangan teknologi kelautan. 

“BRIN harus terlibat aktif dalam penelitian ini. Kita perlu belajar dari teknologi yang dimiliki oleh OceanX dan memastikan kita bisa melakukan hal yang sama di masa depan,” jelasnya.

Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara Indonesia dan OceanX dalam menjaga kelestarian laut dan mengoptimalkan potensi kelautan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi yang besar. * (wulandari)