Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Presiden Jelaskan Tiga Sektor Penting di Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership

Presiden Jokowi memberikan sambutan sekaligus membuka acara Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) ke-2 di Hotel Fairmont, Jakarta (25/7/2024). foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan sekaligus membuka acara Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) ke-2 di Hotel Fairmont, Jakarta (25/7/2024).

“Saya sangat menghargai, saya sangat mengapresiasi Kemitraan Parlemen Indonesia-Pasifik sebagai sebuah inisiatif strategis untuk memperkuat kemitraan di Pasifik,” ungkap Presiden.

Kepala Negara mengatakan itu saat memberikan sambutan pada acara Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) ke-2 di Hotel Fairmont, Jakarta (25/7/2024).

Ia mengungkapkan, di tengah situasi global saat ini, kemitraan di Pasifik menjadi sangat penting untuk berbagi pengalaman guna mencari solusi bersama.

Menurut Presiden, kemitraan ini sangat penting untuk semakin dieratkan. Apalagi saat ini kita semua menghadapi tantangan-tantangan besar. 

Baik dari sisi ketidakpastian ekonomi, ketegangan geopolitik antarkekuatan besar, ancaman perubahan iklim, dan berbagai krisis. 

"Di mana kerja sama parlemen dapat dimanfaatkan untuk berbagi pengalaman, untuk berbagi best practice, dalam mencari solusi bersama.” ujarnya.

Presiden menjelaskan, setidaknya ada tiga sektor penting yang menjadi perhatian bersama-sama. Tiga sektor tersebut, yaitu, Pertama terkait perubahan iklim.

PBB memperkirakan kenaikan permukaan air laut hingga satu meter sampai 2.100. 

"Ini merupakan ancaman besar bagi kawasan kita, sehingga diperlukan penguatan advokasi parlemen untuk memitigasi hal ini dengan adaptasi kebijakan. Serta peningkatan kerja sama infrastruktur dan lingkungan,” jelasnya.

Sektor kedua, jelas Presiden, adalah ekonomi biru. 

"Terkait ekonomi biru yang merupakan potensi besar kawasan kita. Bank dunia menyebutkan, sektor ini berpotensi menyumbang hingga 10 persen PDB jika dikelola secara berkelanjutan. Sehingga diperlukan dorongan dari parlemen untuk peningkatan konektivitas kawasan, serta kolaborasi dalam penegakan hukum, dan konservasi sumber daya laut,” ungkapnya.

Dan sektor ketiga, adalah pengembangan SDM. Melalui pendidikan dan pelatihan dilakukan secara inklusif, termasuk bagi perempuan dan pemuda untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi.

Sehingga butuh penyusunan regulasi dari parlemen untuk mendorong kerja sama people to people, membagi knowledge sharing, membagi experience sharing yang mencakup semua lapisan masyarakat.

Presiden berharap agar kemitraan di kawasan Pasifik ini dapat dijaga dengan semangat saling percaya dan saling menghormati kedaulatan dan integritas wilayahnya masing-masing.

“Mari kita perkuat semangat persaudaraan, rasa saling percaya, dan sikap saling menghormati, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah. Saya yakin, melalui kolaborasi yang kuat, kita dapat menjaga stabilitas dan mencapai kemakmuran di kawasan Pasifik,” tutup Presiden.

Hadir dalam acara tersebut, antara lain Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, Menko Polhukam Hadi Tjahyanto, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. * (wulandari)