Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Gawat! Data 800 Ribu Calon Mahasiswa Penerima KIP-Kuliah Hilang

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf. foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Sebanyak 47 domain layanan atau aplikasi di bidang pendidikan dan kebudayaan terdampak gangguan Pusat Data Nasional (PDN) karena diserang ransomware. 

Salah satu layanan yang terdampak adalah laman Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Gangguan ini terjadi saat pendaftaran KIP Kuliah untuk jalur mandiri perguruan tinggi sudah dibuka sejak Jumat (7/6/2024).

Gangguan aplikasi itu disampaikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Dan, sampai Minggu (30/6/2024) laman KIP-Kuliah yang diakses melalui https://kip-kuliah.kemdikbud.go.id/ belum bisa diakses. 

Bahkan, 800 ribu data calon mahasiswa pendaftar Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah) ikut hilang.

Atas kejadian itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf menyayangkan hilangnya data tersebut akibat server Pusat Data Nasional (PDN) diretas peretas (hacker).

“Ini tentu terkait dengan PDN yang saat ini sedang kena hack,” kata Dede kepada awak media, dikutip Minggu (30/6/2024).

Dede menyinggung wacana pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia menjadi hub-regional big data di Asia dan Pasifik.  

Dari insiden hilangnya data negara, Politikus Partai Demokrat itu menilai Indonesia belum siap dengan big data.

“Ketika pemerintah belum siap untuk melakukan keamanan data, maka rasanya belum siap juga kita untuk melakukan Big Data,” ujar Dede.

Ia mengatakan peristiwa pembobolan data harus dijadikan pelajaran oleh pemerintah. Backup data dan keamanan data sangat penting menuju digitalisasi.  

Dede juga menyesali Kemendikbudristek yang tidak melakukan backup data. Pasalnya, data-data tersebut melibatkan data jutaan siswa Indonesia.

“Saya sangat menyesal. Karena Kemendikbudristek tidak membuat backup data terhadap data yang begitu banyak yang melibatkan data jutaan siswa-siswa yang ada di Indonesia,” jelas Politisi Fraksi Partai Demokrat tersebut.

Apalagi jika kita server atau software yang digunakan sifatnya adalah bekerja sama dengan negara lain.

Diketahui, sebelumnya, informasi Kemendikbudristek kehilangan data calon mahasiswa pendaftar KIP-K itu diungkap olehs salah satu netizen di Platform X.

“Bobolnya PDN membuat data 800 ribu calon mahasiswa pendaftar Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) ikut raib dan tak bisa balik. Celakanya tak ada back up,” kata akun tersebut dikutip Jumat (28/6/2024).

Akun itu mengungkapkan pemerintah telah memilih penerima KIP-K dari 800 ribu calon mahasiswa yang mendaftar. Rencananya, Kemendikbudristek akan mengumumkan daftar penerima pada 1 Juli 2024.

“Gara-gara PDN diretas dan semua data pendaftar KIPK raib, pengumuman itu ditunda entah sampai kapan. Padahal masa perkuliahan baru akan segera dimulai,” tulis akun itu.

Atas hilangnya data tersebut, Kemendikbud meminta kepada mahasiswa baru yang sudah daftar Kartu Indonesia Pintar (KIP Kuliah) 2024 wajib unggah ulang dokumen pendaftaran. 

Unggah ulang dokumen KIP Kuliah 2024 sudah bisa dilakukan mulai tanggal 29 Juli 2024. Sekjen Kemendikbud Ristek Suharti mengatakan pihaknya berusaha mengembalikan link KIP kembali normal.

Suharti mengatakan bagi 853.393 orang yang sudah melakukan pendaftaran KIP Kuliah 2024 sebelum sistem mengalami kendala. * (jasmin)