Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bapanas Gencarkan Edukasi Konsumsi Sagu

Kegiatan Cooking Class, Selasa (9/7/2024) di Kantor Bapanas, Jakarta. foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Bapanas menggencarkan edukasi manfaat sagu sebagai salah satu alternatif pangan pokok.  

Sagu yang dikenal memiliki kandungan baik untuk mencukupi kebutuhan gizi sehari-hari, diharapkan dapat menjadi alternatif sumber pangan pokok yang sehat bagi masyarakat. 

Inisiatif ini sejalan dengan upaya Bapanas sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam mengaktualisasikan diversifikasi pangan dan ketahanan pangan nasional.

Demikian disampaikan Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto dalam kegiatan Cooking Class, Selasa (9/7/2024) di Kantor Bapanas, Jakarta. 

Kegiatan tersebut diikuti 50 ibu-ibu yang tergabung dalam Tim Penggerak PKK di 4 kecamatan di Jakarta Selatan. Yakni, Kecamatan Kramat Jati, Kecamatan Pasar Rebo, Kecamatan Ciracas, dan Kecamatan Duren Sawit.

Dikatakannya, TP PKK sebagai organisasi yang memiliki jangkauan hingga ke tingkat rumah tangga diharapkan dapat membantu menjadi agen perubahan dalam mempromosikan pola makan yang lebih bervariasi dan bergizi seimbang. 

Dengan demikian, pesan dan informasi yang disampaikan dapat tersebar luas hingga ke unit paling kecil dari masyarakat, yakni keluarga.

“Tujuan akhirnya sudah jelas, menciptakan masyarakat yang lebih sehat, aktif dan produktif serta beragam dalam hal konsumsi pangan. Sehingga ketergantungan pada satu komoditas dapat dikurangi," kata Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas, Rinna Syawal yang turut mendampingi giat tersebut.

Terpisah, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mendukung berbagai upaya untuk mendorong  diversifikasi pangan.

“Kita harus melihat keanekaragaman sumber daya alam yang kita miliki sebagai potensi besar untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Beras memang penting, tapi ada banyak sumber karbohidrat lainnya. Seperti sagu, jagung, singkong, yang juga memiliki nilai gizi yang tidak kalah tinggi.” ujar Arief.

Dengan mengonsumsi jenis sumber pangan yang lebih beragam, kata Arief, sekaligus medorong pemanfaatan kekayaan lokal. 

"Ini langkah strategis yang harus kita ambil bersama untuk masa depan pangan yang lebih berkelanjutan dan resilien. Sesuai amanat dari Bapak Presiden Joko Widodo, untuk berdikari di bidang pangan berbasiskan keunggulan daerah masing-masing sesuai karakteristik dan tradisi masyarakatnya.” sambung Arief.

Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Indonesia menjadi negara dengan konsumsi beras global terbesar keempat di dunia. Yang konsumsinya mencapai 35,3 juta metrik ton sepanjang tahun 2023 lalu. 

Berdasarkan Susenas pada September 2022 ditemukan 98,35% rumah tangga di Indonesia mengonsumsi beras. Dengan rata-rata konsumsi beras per kapita mencapai 6,6 kg per bulan di tahun 2023.

Sedangkan di sisi lain, diketahui bahwa potensi sagu di Indonesia sangat besar dengan luas lahan diperkirakan mencapai 5,5 juta hektare. Namun pemanfaatannya masih belum optimal dan harus didorong secara bersama.

Santi Ambarwati, seorang Pengurus Dharma Wanita Persatuan Bapanas berharap kegiatan serupa terus digalakan sehingga dapat mempengaruhi pola konsumsi pangan masyarakat secara signifikan.

Adapun pada Cooking Class tersebut, para peserta diajarkan untuk mengolah sagu menjadi menu makanan sehari-hari yang mudah disajikan seperti Nasi Goreng dan Bubur Manado. * (jasmin)