Pj Bupati Langkat HM Faisal Hasrimy bersama Ketua DPRD Langkat Sribana meninjau jembatan Sei Batang Serangan yang roboh beberapa hari lalu, Kamis, (13/6/2024). foto: istUsai meninjau kondisi jembatan sepanjang 12 meter, Pj Bupati menuju kantor camat Batang Serangan untuk menggelar rapat dengan para pejabat beserta beberapa kepala desa dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam rapat, Faisal Hasrimy menyampaikan tiga poin penanganan yang harus dilakukan pasca robohnya jembatan tersebut.
Pertama kata Pj Bupati, yaitu pembangunan jembatan baru pada jembatan yang roboh dimulai pertengahan Juli 2024. Dan, diperkirakan selesai pada pertengahan Desember dengan sumber dana dari APBD Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Poin kedua, melakukan sosialisasi kepada masyarakat serta membuat jalan alternatif agar dapat dilalui mobil roda 6 dengan maksimal tonase 12 ton.
Pembuatan jalur alternatif 1 ini direncanakan melewati jalan perkebunan akan bekerjasama dengan perusahaan yang ada di kecamatan Padang Tualang dan Kecamatan Batang Serangan.
Poin ketiga, kata Faisal Hasrimy, adalah jalan alternatif 2 yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat di Desa Beteng Rejo, agar selalu diperhatikan perawatan dan penyiraman jalan selama berjalannya pembangunan jembatan Sei Batang Serangan
"Dibuatnya jalur alternatif tetap harus memperhatikan keselamatan pengguna jalan alternatif tersebut, " kata Faisal Hasrimy.
Pemkab Langkat kata Pj Bupati, akan bekerja sama dengan perusahaan yang ada untuk melakukan penyiraman jalan agar masyarakat tidak menghirup debu.
Dia juga menginstruksikan Camat Batang Serangan dan Padang Tualang, untuk melakukan pertemuan dengan pelaku usaha demi mensukseskan pembangunan jembatan.
Camat Batang Serangan Robbi Rezeki mengatakan, pihaknya sudah melayangkan surat undangan rapat yang akan dilaksanakan Jumat (14/6/2024) kepada perusahaan-perusahaan yang ada di Kecamatan Batang Serangan.
Rapat untuk membahas rencana tindaklanjut dan hal-hal lain yang diperlukan guna pembuatan jalan alternatif melalui jalan perkebunan yang bisa dilalui oleh mobil roda 6 dengan maksimal tonase 12 ton. * (junita sianturi)
