SuaraTani.com - Jakarta| Anggota Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia mengaku belum mengetahui secara pasti mengenai pengunduran diri Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN).
Karena itu, dalam waktu dekat pihaknya akan mengagendakan pertemuan dengan pihak-pihak terkait untuk membahas hal ini lebih lanjut.
"Nanti akan diadakan agenda pertemuan dengan pihak-pihak terkait, terutama otoritas IKN dan mungkin juga Menteri Sekretaris Negara. Kami ingin mendengarkan langsung apa yang sebenarnya terjadi," ujar Doli dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (5/6/2024) di Jakarta.
Ia menekankan bahwa yang paling mengetahui alasan pengunduran diri tersebut adalah Kepala Otorita IKN sendiri.
Doli menilai bahwa selama ini kinerja otoritas tersebut sudah sesuai dengan target yang ditentukan pemerintah.
Dikatakannya, bahwa tim di dalam Otorita IKN sudah terbentuk dengan cukup kuat. Sehingga berbagai program dan proyek di IKN dapat berjalan dengan baik.
Ia menyebutkan, perkembangan IKN akan terus dipantau, terutama dalam kaitannya dengan rencana pemerintah untuk melaksanakan upacara bendera pertama kali di IKN pada 17 Agustus mendatang.
"Kita sudah memiliki tim yang cukup kuat di dalam otoritas itu. Sampai sekarang, semua sudah berjalan sesuai rencana. Kami juga akan melihat perkembangan lebih lanjut pada tanggal 17 Agustus," jelasnya.
"Jika pemerintah benar-benar melaksanakan upacara bendera pertama kali di IKN, ini akan menjadi langkah maju. Bahwa pusat pemerintahan ibu kota bisa segera berjalan dan pemindahannya terlaksana," tambahnya.
Doli menegaskan, agenda tersebut akan menjadi momen penting untuk memastikan kelancaran pemindahan IKN dan keberlanjutan proyek IKN.
"Kita harus memastikan bahwa semua berjalan sesuai rencana dan target, demi suksesnya pemindahan Ibu Kota Negara. Ini adalah langkah penting untuk masa depan pemerintahan dan pembangunan di Indonesia," pungkasnya.
Dengan adanya agenda pertemuan tersebut, diharapkan informasi yang lebih jelas dan langkah-langkah konkret terkait pengunduran diri Kepala Otorita IKN dapat segera diketahui dan ditindaklanjuti. * (wulandari)