SuaraTani.com - Jakarta| Sebanyak 3.080 kepala keluarga (KK) atau 7.743 jiwa terdampak banjir yang terjadi sejak Selasa (4/6/2024), di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi yang cukup lama sehingga menyebabkan meluapnya air dari empat aliran sungai yang ada.
"Berdasarkan data yang dihimpun oleh BNPB, hingga Jumat (7/6/2024), tercatat ada 24 desa dari enam kecamatan yang terdampak banjir," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam siaran resmi dikutip, Sabtu (8/6/2024) di Jakarta.
Dikatakannya, banjir tersebut merendam hingga ke permukiman warga dengan ketinggian muka air mulai dari 30 hingga 75 sentimeter.
Adapun kecamatan yang terdampak menurut Muhari, meliputi Kecamatan Sungai Loban (6 desa), Kecamatan Kusan Hulu (8 desa), Kecamatan Kuranji (1 desa).
Kecamatan Kusan Tengah (2 desa), Kecamatan Karang Bintang (1 desa), dan Kecamatan Satui (6 desa). Akibat banjir tersebut sebanyak 3.080 unit rumah dan 845 hektare lahan persawahan terendam banjir.
Akibat banjir ini sedikitnya 124 jiwa harus mengungsi di pos pengungsian yang tersebar di dua lokasi. Yakni di SMPN 4 Sinar Bulan, Desa Sinar Bulan dengan jumlah pengungsi 50 jiwa dan di Gedung Wahana Bersujud, Desa Sungai Danau dengan jumlah pengungsi 74 jiwa.
Adapun luapan air penyebab banjir berasal dari empat aliran sungai yang meliputi Sungai Batulicin di Kecamatan Karang Bintang, Sungai Sebamban di Kecamatan Sungai Loban.
Sungai Satui di Kecamatan Satui, dan Sungai Kusan di Kecamatan Kusan Tengah.
Hingga siaran pers ini diterbitkan, BPBD Kabupaten Tanah Bumbu bersama tim gabungan masih terus berupaya menurunkan tim reaksi cepat (TRC) guna melakukan sejumlah penanganan darurat.
Penanganan darurat tersebut di antaranya mulai dari pendataan korban terdampak banjir, mengerahkan perahu karet untuk evakuasi warga. Serta mendistribusikan bantuan logistik dan peralatan ke lokasi dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para warga terdampak. * (wulandari)