Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Wujudkan Swasembada Daging Nasional, Setkab Gelar DKT Bersama Akdemisi dan Pelaku Usaha

 Deputi Perekonomian Satya Bhakti Parikesit membuka diskusi mengenai peningkatan produksi daging nasional, secara daring, Selasa (30/4/2024). foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Sekretariat Kabinet (Setkab) menjaring masukan dari akademisi dan pelaku usaha untuk meningkatkan produksi daging ruminansia.

Hal itu dilakukan dengan menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) atau FGD mengenai Strategi Peningkatan Produksi Daging Ruminansia Menuju Swasembada Daging Nasional.

FGD tersebut merupakan Seri II yang dilaksanakan secara daring, Selasa (30/4/2024).

"Saya berharap hasil dari FGD ini dapat memberikan satu hasil yang baik. Tentunya dapat kita rekomendasikan bersama kepada Bapak Presiden,” ujar Deputi Perekonomian Satya Bhakti Parikesit saat membuka diskusi.

Narasumber yang hadir dalam diskusi ini yaitu Guru Besar Bidang Sosial Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Rini Widiati. Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia, Rochadi Tawaf.

“Diskusi kali ini merupakan lanjutan dari diskusi seri pertama yang telah diselenggarakan pada 25 April 2024. Yang menghadirkan narasumber dari sisi pemerintah, yaitu dari Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian, dan Badan Pangan Nasional,” ujar Bhakti.

Ia mengungkapkan, dalam tiga tahun terakhir kenaikan impor daging mencapai kisaran 40 persen. Karena itu, dalam diskusi sesi I digarisbawahi pentingnya peningkatan populasi ternak sapi dan kerbau untuk melepaskan ketergantungan terhadap daging impor.

“Pada tahun 2023 impor daging telah memberikan kontribusi sebesar 49,2 persen dari total kebutuhan nasional. Kita berharap jangan sampai kita tidak bisa terlepas dari jebakan impor daging seperti yang telah terjadi pada komoditas lainnya,” ujarnya.

Menurut Bhakti, berbagai program peningkatan produksi daging ruminansia yang dilakukan oleh Kementan dan kementerian/lembaga lainnya masih belum optimal.

Di antaranya disebabkan oleh kebijakan sektoral yang ternyata belum cukup untuk membangun ekosistem kebijakan swasembada daging secara nasional. 

Untuk itu, sinergi lintas sektor juga menjadi hal yang penting untuk mewujudkan peningkatan populasi ternak dan produksi daging menuju swasembada.

Bhakti yakin masukan dari pada akademis dan pelaku usaha ini akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produksi daging nasional.

DKT ini dihadiri secara daring oleh 59 peserta yang terdiri dari pejabat dan pegawai di lingkungan Setkab, Kantor Staf Presiden (KSP).

Kemenko Bidang Perekonomian, Kementan, Bapanas, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres). * (putri)