Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Menag Ungkap Haji dan Umrah Punya Potensi Devisa Besar

Menag Yaqut Cholil Qoumas menjawab pertanyaan wartawan usai bertemu Menteri Keuangan Sri Mulyani, di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (17/5/2024). foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Indonesia memiliki potensi devisa yang besar melalui haji dan umrah. Pasalnya, rata-rata per-tahun warga Indonesia yang melakukan ibadah umrah ada 1,5 juta orang, dan yang melakukan ibadah haji ada 241.000 orang. 

"Dari situ kita bisa lihat berapa devisa yang kita bawa ke sana. Tapi belum ada yang kembali ke Indonesia,” terang Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas.

Hal itu dikatakannya saat menjawab pertanyaan wartawan usai bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (17/5/2024).

Pertemuan dua menteri ini membahas ekosistem ekonomi haji dan umrah di Indonesia. 

Menurut pria yang akrab disapa Gus Men ini, potensi devisa ini bisa mencapai sekitar Rp200 triliun per tahun. Namun, selama ini dana tersebut belum banyak yang kembali ke Indonesia karena adanya perbedaan aturan antara Indonesia dan Arab Saudi.

Sebab itu, Gus Men menuturkan untuk terus melakukan penyesuaian dan penyelarasan peraturan investasi yang ada di Arab Saudi dengan hal-hal yang bisa dilakukan pemerintah Indonesia. 

Hal tersebut adalah alasan dari mengapa belum ada devisa yang kembali ke Indonesia.

“Tadi ada beberapa solusi dari Bu Menkeu dan kita akan coba. Tapi saya belum berani bicara karena kita harus cek dulu. Ada beberapa solusi yang akan kita uji di lapangan seperti apa,” ujar Gusmen.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Staf Khusus Menag Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo.

Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Heru Pambudi, dan Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo. * (wulandari)