Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kopi Indonesia Masih Menjadi Primadona di Pasar Australia


Produk kopi unggulan Indonesia yang dipamerkan di Melbourne International Coffee Expo (MICE) 2024 di Melbourne, Australia mulai 12-14 Mei 2024 sangat diminati para pengunjung. foto: ist

 SuaraTani.com - Jakarta| Kopi Indonesia masih menjadi pusat perhatian di hari ketiga penyelenggaraan Melbourne International Coffee Expo (MICE) 2024 di Melbourne, Australia.  

Indonesia berhasil mencatat minat besar penikmat kopi di Australia. Hal ini dapat dilihat darı antusiasme tinggi para pengunjung yang terus berdatangan untuk menikmati kopi Indonesia. Sekaligus menjajaki kerja sama importasi produk kopi Indonesia.

"Kami sangat senang dengan capaian Indonesia di MICE tahun ini. Ppermintaan dari beberapa buyers  potensial menunjukkan bahwa kopi Indonesia sangat diminati di pasar internasional,” jelas Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney, Christhophorus Barutu dalam siaran pers Kemendag, yang dikutip, Kamis (16/5/2024) di Jakarta.

Christhophorus menyampaikan, Kopi Malabar dari Jawa Barat dan kopi Gayo dari Aceh menarik perhatian banyak pengunjung MICE 2024. 

Keduanya memiliki keunikan profil dalam rasanya. Jenis kopi yang dibawa ke MICE merupakan  simbol dari keragaman dan kekayaan kopi Indonesia berkualitas tinggi yang dikenal memiliki cita rasa yang unik. 

“Keunikan profil rasanya menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung,” terang Christhophorus.

Di sela pameran, Paviliun Indonesia juga mengadakan penandatanganan Letter of  Intent(LoI) antara Bank Indonesia (BI) dan Aslan Coffee serta Ariga Coffee.

Penandatanganan LoI ini untuk pembelian biji kopi dari beberapa produsen kopi Indonesia yang akan  dijual ke pasar Australia.  

Penandatanganan disaksikan oleh Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono dan Wakil Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Australia, Lintang Paramitasari.

Selain kopi, produk ramah lingkungan asal Indonesia yang dipamerkan juga turut menarik perhatian pengunjung. 

Salah satunya, produk sedotan dan gelas milik PT Ijonesia yang terbuat dari rumput laut. Banyak  pengunjung yang terkesan dengan fungsi dan proses pembuatan kedua produk tersebut.

Paviliun Indonesia berhasil mencatat transaksi signifikan sepanjang pameran dengan penjualan yang  melampaui  ekspektasi.  

Kesuksesan ini tidak hanya mencerminkan kualitas produk yang ditawarkan, tapi juga efektivitas strategi promosi dan jaringan yang sebelumnya telah dibangun. 

Di hari ketiga, Paviliun Indonesia berhasil membukukan transaksi potensial sebesar USD218 ribu. Sehingga total potensi transaksi selama MICE 2024 mencapai USD427 ribu atau Rp6,84 miliar. Ditambah nilai transaksi LoI sebesar USD39,62 ribu atau Rp635 juta.

“Kesuksesan partispasi Indonesia pada MICE 2024 ini menjadi momentum bagi produk kopi nasional untuk semakin dikenal di Australia. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan volume ekspor kopi  Indonesia. Sehingga semakin berdaya saing di tengah maraknya berbagaijenis kopi dari negara kompetitor lainnya,” pungkas Christhophorus. * (putri)