SuaraTani.com - Stabat| Kampung Keluarga Berkualitas atau Kampung KB diharapkan bisa memberikan kontribusi nyata terhadap penurunan angka stunting. Karena keluarga mempunyai pemahaman yang baik mengenai gizi anak dan keluarga.
Saat ini seluruh desa/kelurahan di Kabupaten Langkat yang berjumlah 277 desa/kelurahan sudah menjadi Kampung KB.
Bupati Langkat, HM Faisal Hasrimy mengatakan, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI ) tahun 2023 prevalensi stunting Kabupaten Langkat sebesar 16,9%.
Angka ini menurun 1,7% dibanding tahun 2022 sebesar 18,6%. Sedangkan target pada tahun 2024 hanya 14%.
Pj Bupati Langkat dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Administrasi Umum Musti mengatakan, salah satu cara menurunkan stunting adalah melalui keluarga berencana.
Dimulai dari
merencanakan perkawinan dengan matang, dilanjutkan dengan persiapan fase pernikahan melalui aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil atau Elsimil.
"Yang pada intinya bertujuan agar bayi yang dilahirkan kelak bisa terbebas dari paparan risiko stunting," kata Musti yang bertindak sebagai Pembina Apel Gabungan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemkab Langkat, Senin (27/5/2024).
Ditambahkannya Kampung KB diharapkan mampu menyediakan data keluarga dan meningkatkan cakupan administrasi kependudukan dalam rangka penyediaan data yang valid sebagai dasar pengambilan kebijakan pembangunan di Kabupaten Langkat.
Pada Apel Gabungan kali ini bertindak sebagai perwira apel Kabag Pengadaan Barang dan Jasa David Helgod Pardede S.IP,M.SP, pemimpin apel Erwan SE, Pengucap Panca Prasetya Korpri Lindawati dan pengucap ASN Berakhlak, Rizky Sembiring. * (junita sianturi)
%20Cabang%20Kab.%20Gresik%20di%20Gresik.JPG)
