Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kalamo Biak Siap Ekspor Produk Tuna ke Berbagai Negara

Ground breaking pembangunan fasilitas UPI pengolahan fillet tuna dengan brand "Nusa Tuna" berkapasitas 300 ton perbulan dilakukan, Sabtu (11/5/2024). foto: ist

SuaraTani.com - Biak| Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Biak, Papua tidak lama lagi akan melakukan ekspor tuna langsung ke berbagai negara. 

Optimisme kampung nelayan yang diinisiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini muncul setelah Koperasi Samber Binyeri atau pengelola Kalamo menandatangani perjanjian kerjsama (PKS) PT Perikanan Nusantara Jaya, PT Pindad International Logistik (PIL)  dan PT Pelindo.

"Alhamdulillah, Kalamo Biak menunjukkan progres yang semakin bagus dan bersiap untuk bisa ekspor produk tuna," tutur Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (14/5/2024).

Budi mengungkapkan Samudra Ulam kini juga tengah membangun fasilitas UPI pengolahan fillet tuna dengan brand "Nusa Tuna" berkapasitas 300 ton perbulan. Industri ini siap beroperasi pada Juni mendatang. 

Kalamo juga semakin lengkap dengan kesepakatan PT Pindad International Logistik (PIL)  dan PT Pelindo yang akan memanfaatkan lahan di area pelabuhan untuk digunakan sebagai Unit Pengolahan Ikan (UPI)  penanganan produk. 

Pembangunan UPI tersebut bagian dari kemitraan Ditjen PDSPKP dan PT Pindad International Logistik serta Sinergi BUMN antar PT Pindad dan PT Pelindo.

"Untuk yang PT PIL sudah ground breaking dan targetnya selesai bulan Juli 2024," jelas Budi.

Budi juga memastikan UPI memenuhi prinsip Good Manufacturing Practices (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP) dalam proses pendaratan ikan di Pelabuhan Pelindo. Sebagai wilayah kerja Pelabuhan Perikanan Pandoi. 

Rencananya, UPI penanganan ikan ini akan dilengkapi fasilitas berupa bangunan proses (ruang pilah, timbang, pembersihan, packaging, administasi dan stuffing) berkapasitas proses 750 ton per minggu. 

Kemudian bangunan gudang (gudang penerimaan) kapasitas 200 ton, 100 plugging container yard, 100 container empty yard, listrik 1 megawatt. Ada juga layanan sandar bongkar dan jasa pengiriman. 

Budi mengatakan, target awal penanganan produk ikan dari 43 kapal penangkap ikan berizin nasional serta 1 kapal berizin daerah sebelum dikirim ke Surabaya dan Jakarta.

Pengiriman menggunakan moda kapal angkut container dari pelabuhan Pelindo 4 regional Biak.

"Untuk proses yang akan dilakukan di UPI antara lain sortasi, grading, timbang, packaging dan stuffing di container," urainya.

Sebagai informasi, kolaborasi di Kalamo melibatkan 11 mitra bisnis yang terdiri dari BUMN dan swasta. Ground breaking dilakukan pada Sabtu (11/5/2024) dan dihadiri Pj Bupati Biak, Dirut PIL Pindad, GM Pelindo Regional IV Biak dan Dirjen PDSPKP. * (putri)