SuaraTani.com - Bali| Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan, peran air sangat sentral bagi kehidupan manusia. Bank Dunia memperkirakan kekurangan air dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi sampai 6 persen hingga tahun 2050.
Kelangkaan air juga dapat memicu perang serta bisa menjadi sumber bencana.
"Too much water maupun too little water, keduanya dapat menjadi masalah bagi dunia,” ungkap Presiden Jokowi saat membuka sesi Pertemuan Tingkat Tinggi Forum Air Sedunia.
Kepala Negara membuka secara resmi Forum Air Sedunia (World Water Forum) di Bali International Convention Center (BICC), Kabupaten Badung, Bali, Senin (20/5/2024) pagi
“Air juga kami manfaatkan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Waduk Cirata, sebagai PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara,” ujarnya.
Presiden mengungkapkan, Forum Air Sedunia ke-10 ini sangat strategis untuk merevitalisasi aksi nyata dan komitmen bersama dalam mewujudkan manajemen sumber daya air terintegrasi.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menekankan tiga poin yang secara konsisten selalu didorong Indonesia dalam pengelolaan sumber daya air dunia.
Pertama meningkatkan prinsip solidaritas dan inklusivitas untuk mencapai tujuan bersama, terutama bagi negara-negara pulau kecil dan yang mengalami kelangkaan air.
Kedua, Presiden juga mendorong pemberdayaan hydro diplomacy untuk kerja sama konkret dan inovatif serta menjauhi persaingan dalam pengelolaan sumber daya air lintas batas.
Ketiga, memperkuat political leadership sebagai kunci sukses berbagai kerja sama menuju ketahanan air berkelanjutan.
Presiden juga mengungkapkan, dalam Forum Air Sedunia kali ini, Indonesia mengangkat empat inisiatif baru. Yaitu penetapan World Lake Day, pendirian Center of Excellence di Asia Pasifik, membangun tata kelola air berkelanjutan di negara pulau kecil, dan penggalangan proyek-proyek air.
“Air bukan sekadar produk alam, tapi merupakan produk kolaborasi yang mempersatukan kita. Sehingga butuh upaya bersama untuk menjaganya,” pungkasnya.
Tampak hadir mendampingi Presiden, di antaranya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Menteri Luar (Menlu) Retno Marsudi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian. * (jasmin)