SuaraTani.com - Jakarta| Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Erika Retnowati mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi penyaluran BBM Bersubsidi di masyarakat agar penggunaannya lebih tepat sasaran.
Masyarakat dapat langsung menghubungi BPH Migas bila ada BBM yang bersubsidi tidak tepat sasaran.
"Seperti yang kita tahu, BBM bersubsidi tujuannya bukanlah untuk semua orang. Jadi kalau misalkan teman-teman sedang ada di SPBU dan melihat hal-hal mencurigakan, bisa langsung laporkan ke BPH Migas ke nomor kami," ujar Erika dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (10/5/2024).
Diketahui BPH Migas menggelar acara bertajuk "Kongkow ber-Energi: Hilir Migas on Duty" di Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Erika menjelaskan, BPH Migas tidak hanya menjadi sarana pengaduan namun juga dapat menjadi sarana untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat. Seperti aturan-aturan untuk mendapat surat rekomendasi layak mendapat subsidi BBM.
"Siapa tahu ada nelayan, petani, atau UMKM bisa masuk ke kategori layak tersebut. Langsung saja ke call center BPH Migas 081230000136," jelasnya.
Masyarakat dapat mengajukan pertanyaan dan melakukan pengaduan pada call center yang dapat diakses melalui situs web BPH Migas dan laman sosial media BPH Migas.
Ia juga mengajak para peserta yang hadir untuk berpartisipasi dalam penyebaran informasi agar distribusi minyak dan gas menyasar target dengan tepat.
"Kami juga ingin berterima kasih atas peran serta dari adik-adik semua yang sudah mensupport BPH Migas, membantu kami dalam menjalankan tugas. Menyebarkan informasi bahwa energi BBM dan gas bumi yang disalurkan haruslah tepat sasaran. Jadi anggaran negara tidak lari kemana-mana melainkan ke sasaran yang pas." tutup Erika.
Kegiatan kali ini diisi oleh Sekretaris BPH Migas, Patuan Alfon Simajuntak, Group Head, Sales & Customer Management Pertamina Gas Negara, Edi Armawiria.
Dosen Universitas Proklamasi 45, Bresca Merina; dan content creator motivasi dan edukasi, Rian Fahardhi.
Serta dihadiri para pemuda penggiat energi dari berbagai universitas dan komunitas yang berjumlah lebih dari 100 orang.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada publik maupun stakeholder yang berkaitan dengan proses bisnis dan cara bekerja di bidang hilir migas sekaligus diseminasi informasi seputar hilir minyak dan gas bumi. * (jasmin)