Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

254 Pelaku Kelautan dan Perikanan Terdampak Bencana Banjir Bandang Sumbar

KKP menurunkan penyuluh perikanan dan taruna untuk melakukan pendataan korban dan pembersihan pembersihan bekas material banjir bandang di Sumbar. foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Kementerian Keluatan dan Perikanan (KKP) bergerak cepat dalam aksi tanggap bencana di Sumatera Barat (Sumbar). 

KKP menurunkan penyuluh perikanan untuk melakukan pendataan korban terdampak. KKP juga mengerahkan para siswa dan tarunanya melakukan pembersihan bekas material banjir bandang.

Dan, mengerahkan seluruh UPT KKP setempat untuk aksi tanggap bencana termasuk penggalangan bantuan.

Seluruh Unit Eselon I lingkup KKP bahu membahu menanggulangi musibah banjir bandang, hingga ke UPT. Seperti Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BBRP2BKP).

Politeknik Ahli Usaha (AUP) Kampus Pariaman, Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bungus, Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Padang.

Kemudian, Loka Riset Sumber Daya Kerentanan Pesisir (LRSDKP) Bungus, Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Medan.

Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Pariaman, Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) serta Satuan Pengawas PSDKP Padang.

Kepala BPPSDM, I Nyoman Radiarta mengatakan, hasil sementara pendataan per Kamis (16/5/2024) pagi, terdapat 254 pelaku utama kelautan dan perikanan menjadi korban terdampak bencana di 5 Kabupaten. 

Rinciannya Kabupaten Tanah Datar sebanyak 184 orang di 9 Kecamatan. Kabupaten Agam sebanyak 27 orang di 3 Kecamatan.

Kabupaten Sijunjung sebanyak 13 orang di 2 Kecamatan, Kabupate Padang Pariaman sebanyak 13 orang di 1 Kecamatan. Serta Kabupaten Padang Panjang sebanyak 17 orang di 2 Kecamatan. 

"Dampak yang dialami para korban tersebut antara lain ikan mati, hanyut, dan hilang. Kolam budidaya rusak, jebol, dan tertimbun bebatuan besar, lumpur, tanah, pasir, ranting, kayu, pohon, sampah, dan sebagainya," jelas Nyoman dikutip dari siaran pers, Jumat (17/5/2024) di Jakarta. 

Untuk itu, kata dia, dilakukan pembersihan bekas material banjir bandang oleh para penyuluh perikanan bersama taruna Politeknik AUP Kampus Pariaman.

Begitu juga siswa SUPM Pariaman di Nagari Koto Tuo, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam. Para taruna dan siswa dilepas melalui apel khusus yang dipimpin oleh Kepala SUPM Pariaman Adnal Yeka.  

"Kegiatan ini merupakan misi kemanusiaan sehingga harus diniatkan ibadah dalam menjalaninya. Selain itu, agar para siswa dan taruna bekerja sungguh-sungguh dan selalu menjaga nama baik KKP," ujar Yeka. 

Tim BPPSDM juga mengunjungi Kecamatan Canduang dan Kecamatan Sungai Puar di Kabupaten Agam untuk meninjau lokasi bencana. Dan, koordinasi di posko-posko dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemerintah Daerah, tokoh masyarakat setempat, dan para korban.  

Tim BPPSDM juga bergerak ke Kabupaten lain, seperti Tanah Datar. Data pelaku utama terdampak di Tanah Datar, terdata di Kecamatan Batipuah 28 orang, Lima Kaum 15 orang, Lintau Buo Utara 8 orang.

Padang Ganting 9 orang, Rambatan 16 orang, Salimpaung 3 orang, Sungai Tarab 32 orang, Tanjung Baru 37 orang, Tanjung Emas 16 orang, X Koto 20 orang.  

Selain tenaga, KKP akan memberikan bantuan seperti sewa alat berat, perbaikan sarana prasarana usaha budi daya, bahan pangan, lauk pauk, olahan ikan, kebutuhan sehari-hari, dan sebagainya. Baik untuk masyarakat perikanan, maupun masyarakat umum. * (jasmin)