Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

PT PLN Diminta Waspadai Ancaman Teror EMP Bombs

Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty meminta PT PLN untuk mulai merencanakan antisipasi terhadap ancaman teror EMP Bombs. foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| PT PLN diminta untuk mewaspadai ancaman teror cyber attack EMP Bombs (Electromagnetic Pulse Bombs) yang telah terjadi di beberapa negara. Mengingat listrik merupakan hal yang vital bagi kehidupan bangsa ini, 

Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty meminta PT PLN untuk mulai merencanakan antisipasi terhadap ancaman teror ini kedepannya.

“Saya enggak tahu apakah PLN ini sudah berpikir ke arah sana atau tidak yang kita sebut dengan teror cyber attack atau EMP Bombs. Bom itu kita tahu terjadi di Iran mengakibatkan blackout-nya Ukraina sampai Georgia, Inggris," jelasnya dalam keterangan tertulis yang dikutip, Kamis (4/4/2024) di Jakarta.

Ia juga enggak tahu apa yang terjadi pada Agustus dulu apakah itu memang benar-benar malfunction? 

"Apakah kita lagi dites dengan EMP Bomb ini Pak Dirut?” ujar Evita.

Diketahui Komisi VI melakukan Rapat Dengar Pendapat dengan Dirut PT. PLN di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Diketahui, EMP Bombs menggunakan gelombang radio intensitas tinggi yang dipancarkan dari ledakan nuklir di atmosfer bagian atas yang dapat mengacak elektronika. Bahkan mampu mematikan sumber listrik daerah yang terdampak. 

Sejumlah negara pun seperti Korea Selatan telah melakukan antisipasi dengan membangun proteksi ‘EMP shield’. 

Ia mengimbau agar PT PLN bersama lembaga terkait seperti BIN dan BSSN mulai merencanakan antisipasi terhadap ancaman EMP Bombs ini.

Evita juga mengatakan agar PLN tidak menganggap remeh ancaman EMP Bombs tersebut. Pemerintah bersama dengan PT. PLN perlu melakukan rencana antisipasi.

“Bayangkan Pak Dirut, dengan matinya (listrik) pada bulan Agustus itu kita lumpuh. Jaringan telepon semuanya mati sampai kepada radar-radar pengaman dari TNI dan semuanya mati. Kalau ada pesawat landing pada waktu itu juga nggak ketauan itu. Nah apa nih antisipasinya?" katanya.

"Apakah sudah dipikirkan untuk tower-tower tersebut menggunakan energi surya? Sehingga ketika terjadi black out itu tidak terjadi yang namanya kelumpuhan jaringan komunikasi kita yang lain,” jelasnya. * (wulandari)