Dalam setiap kunjunganya, Hassanudin menyampaikan motivasi dan dukungan kepada para pengrajin Sumut, juga berdialog dengan para pengrajin yang diikutsertakan dalam pameran tersebut.
“Jangan lupa, ini kesempatan untuk melihat respons pengunjung terhadap produk kita, jadi manfaatkan dengan baik kesempatan ini untuk memajukan produk kita,” ujar Hassanudin, kepada pengrajin dari Galeri Tenun Simanjuntak, Hotni Fatimah Pangaribuan di Stan Dekrasda Sumut, Kamis (29/2/2024).
Hassanudin menambahkan, dalam pameran yang diikuti oleh 1.500 stan ini, tentu banyak produk-produk hasil kerajinan dari seluruh Indonesia yang unik, kreatif dan unggul, sehinga bisa dijadikan inspirasi.
“Saya sudah lihat, luar biasa kekayaan kriya Indonesia, yang dipasarkan dalam pameran ini, tentu bisa kita jadikan wahana untuk menambah wawasan dan ide-ide kreatif, untuk pengembangan produk kita,“ ujarnya.
Setelah berdialog, Hassanudin mengajak para pengrajin berfoto bersama. Uniknya, Hassanudin mengenakan produk-produk hasil kerajinan Sumut, seperti peci motif Tapanuli Selatan, syal tenun ulos dan tas anyaman tikar dari Nias.
“Bagus-bagus semua,” kata Hassanudin, memuji hasil kriya para pengrajin.
Salah seorang pengrajin anyaman tikar asal Nias, yang ikut serta dalam pameran mengatakan baru kali ini pihaknya ikut serta dalam pameran tingkat nasional.
“Kami sangat senang diikutsertakan oleh Ibu Dessy Hassanudin. Pameran ini yang pertama bagi kami, tentu sangat penting bagi kami untuk menambah wawasan,” ujar Diana Waoma. *(wulandari)