Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Petrokimia Gresik Bersama Pangdam Brawijaya Optimalkan Lahan Tidur

Petrokimia Gresik mendukung program Pangdam Brawijaya, Mayjend TNI Rafael Granada Baay mengoptimalkan lahan tidur. suaratani.com - ist

SuaraTani.com - Gresik| Petrokimia Gresik mendukung program Panglima Kodam (Pangdam) V/Brawijaya, Mayjend TNI Rafael Granada Baay mengoptimalkan lahan tidur. Untuk peningkatan produktivitas pertanian Jawa Timur. 

Hal ini ditandai dengan kegiatan "Penanaman Padi, Jagung, dan Penghijauan antara Petrokimia Gresik bersama Pangdam V/Brawijaya". Kegiata dilakukan di Desa Wedoroanom, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, baru-baru ini.

Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih menyampaikan bahwa ancaman krisis pangan telah menjadi perhatian Pemerintah. 

Untuk itu, Presiden RI, Joko Widodo (Widodo) meminta semua stakeholder dan elemen masyarakat berkolaborasi dan bersinergi dalam mengupayakan kerberlanjutan pangan di masa mendatang.

"Pemanfaatan lahan tidur TNI menjadi lahan pertanian produktif merupakan hal positif. Ini menjadi salah satu strategi bersama menjaga ketahanan pangan nasional. Dan, mewujudkan swasembada pangan," jelas Digna, dalam keterangannya, Selasa (5/3/2024) di Gresik.

Program ini kata Digna, selaras dengan tanggung jawab Petrokimia Gresik sebagai BUMN yang  memproduksi dan menyalurkan pupuk ke seluruh Indonesia.

Sebanyak 15 hektare lahan tidur TNI di Wedoroanom sudah dimanfaatkan untuk tanaman jagung. Tahap ini ditambah lagi seluas 5 hektare. Dengan rinciannya satu hektare ditanami padi dan 4 hektare untuk budidaya jagung.

Adapun dukungan Petrokimia Gresik dalam kegiatan TNI ini adalah menyediakan pupuk Urea, NPK  Phonska Plus dan pestisida. Untuk diaplikasikan pada lahan yang digunakan. 

Digna mengatakan, dukungan ini sekaligus memperkuat sektor pertanian dalam negeri secara berkelanjutan.

"Kita tahu pemanfaatan lahan tidur TNI yang dilaksanakan Kodam V/Brawijaya tidak hanya di Gresik,  tapi juga di beberapa daerah di Jawa Timur," jelasnya. 

Hal ini kata Digba, merupakan langkah nyata dan diharapkan juga bisa menginspirasi masyarakat untuk mengoptimalkan lahan yang dimiliki menjadi pertanian. 

Karena intensifikasi pertanian dan perbaikan kualitas lahan menjadi salah satu strategi untuk  meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan. Khususnya di tengah ancaman krisis pangan.

Pangdam V Brawijaya, Mayjen Rafael Granada Baay dalam sambutannya menyampaikan, pihaknya berkomitmen mendukung program pemerintah. Dalam mencapai ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia khususnya di wilayah Jawa Timur.

"Kegiatan hari ini merupakan suatu bukti bahwa kita telah melaksanakan upaya-upaya yang lebih produktif. Melakukan berbagai inovasi dan kreasi di sektor pertanian. Sehingga produksi pertanian dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri guna meningkatkan ketahanan pangan nasional," ujar Pangdam.

Menurutnya, untuk mencapai tujuan ketahanan pangan, peningkatan produktivitas sangat dibutuhkan. Diantaranya melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi dengan memanfaatkan lahan tidur milik TNI,  BUMN maupun milik swasta.   

Selain itu juga dibutuhkan penerapan teknologi pertanian yang tepat, penggunaan alat mesin pertanian (alsinta) yang modern dan penggunaan pupuk serta benih yang berkualitas.

"Jalinan kerja sama yang baik diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi yang maksimal. Dan,  memberikan kontribusi positif dalam pembangunan pertanian di masa depan," ujar Pangdam.

Digna menambahkan, selain kolaborasi bersama TNI, Petrokimia Gresik juga berperan aktif dalam  peningkatan produktivitas pertanian melalui Program Agro Solution dan Makmur.

Yang merupakan ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir, dengan melibatkan banyak stakeholder. Seperti perbankan, BUMN lain, lembaga asuransi, pemerintah daerah, dan offtaker.

"Melalui kedua program ini Petrokimia Gresik menjamin ketersediaan pupuk nonsubsidi dengan   kualitas terbaik. Sebagai upaya membantu petani meningkatkan produktivitas pertanian sehingga   mampu meningkatkan kesejahteraan  petani  Indonesia," tutupnya. * (junita sianturi)