SuaraTani.com - Jakarta| Banjir masih merendam Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah, hingga Selasa (13/3/2024) sore. Personel BPBD setempat diminta untuk tetap siaga mengantisipasi dampak buruk akibat limpahan debit air sungai setempat.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, akibat banjir yang terjadi sejak Senin (11/3/2024), sejumlah wilayah terendam banjir.
"Pantauan yang dilaporkan Pusdalops BPBD Kota Palangkaraya, Selasa sore, pukul 16.00 WIB, debit air di masing-masing kelurahan ada kenaikan 20 cm sampai 170 cm," jelas Muhari.
Muhari mengatakan, kelurahan yang terdampak berada di Kecamatan Jekan Raya, Sebangau, Pahandut dan Bukit Batu.
"Sebanyak 3.879 KK atau 10.319 jiwa terdampak insiden yang disebabkan hujan intensitas tinggi tersebut," ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (13/3/2024) di Jakarta, .
Berdasarkan laporan BPBD setempat, sebagian warga sudah ada mengungsi ke tempat aman. Petugas masih melakukan pendatan terhadap mereka yang mengungsi di gedung publik dan tenda pengungsian.
Data sementara pada Selasa (12/3/2024), pukul 16.00 WIB, tercatat sebanyak 195 KK atau 502 jiwa yang melakukan pengungsian.
Sementara, kerugian tercatat rumah terdampak 1.558 unit, fasilitas tempat ibadah 17, fasilitas pendidikan 10 dan kantor kelurahan 1.
Wilayah Kota Palangkaraya masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada hari ini, Rabu (13/3/2024).
"BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga tetap waspada dan siaga terhadap potensi dampak banjir yang lebih buruk," jelasnya.
Berdasarkan informasi Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kota Palangkaraya, perlu kewaspadaan terhadap potensi naiknya debit air di pemukiman sekitar bantaran Sungai Kahayan, Sungai Sabangau dan Sungai Rungan. * (putri)