SuaraTani.com - Jakarta| Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan perencanaan dan pemanfaatan Teluk Balikpapan secara terintegrasi. Sebagai gerbang utama yang mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurut Sekretaris Ditjen Pengelolaan Ruang Laut Kusdiantoro, perencanaan ruang laut menjadi cara praktis dalam mengatur penggunaan wilayah laut secara spasial.
Hal ini guna meminimalisir konflik pemanfaatan ruang di laut, menyeimbangkan kebutuhan ekonomi dan ekologi. Serta sebagai instrumen penting untuk mendorong pembangunan di wilayah pesisir dan laut.
"Perencanaan ruang laut juga merupakan salah satu program kebijakan ekonomi biru KKP. Pada pilar pengelolaan dan pengawasan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil," kata Kusdiantoro dalam eterangan tertulisnya, Kamis (7/3/2024) di Jakarta.
Dikatakannya, pada akhir Februari lalu, Tim Fujian Institut Sustainable Ocean (FISO) Xiamen University melakukan kunjungan ke Balikpapan.
Kunjungan observasi di Teluk Balikpapan ini dimaksudkan untuk menghimpun informasi dan isu-isu strategis pemanfaatan ruang di Teluk Balikpapan.
Penyusunan masterplan Teluk Balikpapan melibatkan pemangku kepentingan terkait serta dukungan dari akademisi, dan pakar dari FISO Xiamen University.
Mereka telah memiliki pengalaman dan pembelajaran lebih dari 30 tahun dalam mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan dan terintegrasi di Kota Xiamen RRT.
“Observasi ini diharapkan dapat memperoleh informasi awal tentang wilayah perencanaan, rencana kegiatan. Dan, tahapan penyusunan masterplan Teluk Balikpapan dalam kerangka kerjasama Joint Marine Spatial Planning Project," jelasnya.
Karenanya, kata Kusdiantoro, sangat diperlukan komitmen dan keterlibatan pemangku kepentingan terkait untuk mendukung pemanfaatan ruang Teluk Belikpapan secara berkelanjutan.
Kepala Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang Kota Balikpapan Neny Dwi Winahyu menjelaskan posisi strategis Teluk Balikpapan berada di ALKI 2. Juga sebagai pintu gerbang utama.memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan terintegrasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Dwi juga berharap diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan dapat menghasilkan roadmap joint marine spatial planning yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Menciptakan sinergi dan kolaborasi antar para pemangku kepentingan di Teluk Balikpapan. Yang mendukung pembangunan kawasan strategis nasional IKN dan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Sasamba.
Sementara Prof Xue dari FISO Xiamen University menyebutkan, FISO sangat menyambut baik implementasi kerjasama di bidang perencanaan ruang laut. Yang telah ditandatangani KKP dan CODF pada 2023.
Hal itu untuk memastikan keberlanjutan sumber daya dan melihat potensi ekonomi melalui pendekatan perencanaan ruang laut di Teluk Balikpapan. Di mana dalam prosesnya melibatkan masyarakat dalam pembangunan Teluk Balikpapan.* (putri)