Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Rilis Pertumbuhan Ekonomi Tanah Air Tidak Mampu Selamatkan Rupiah dan IHSG

Seorang warga menunjukkan uang kertas rupiah. Pada perdagangan hari ini, rupiah dan IHSG kompak melemah.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ditutup melemah 0.56% di level 7.198,61. Namun, investor asing justru membukukan transaksi beli bersih senilai Rp914 miliar. 

Nasib mata uang rupiah juga tidak jauh berbeda dengan IHSG yang melemah di level 15.700 per dolar AS. 

Tekanan pada pasar keuangan hari ini lebih banyak dipengaruhi oleh memburuknya pasar keuangan yang dipicu oleh membaiknya data dari AS di akhir pekan kemarin.

Rilis data tersebut kian mempertegas sikap The FED sebelumnya, setelah mempertahankan besaran bunga acuan. 

Kebijakan tersebut dibarengi dengan ketidakpastian kapan pemotongan bunga acuan akan dilakukan, termasuk berapa banyak yang akan dipotong nantinya.

Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, rilis data pertumbuhan ekonomi nasional pada pedagangan hari ini tidak banyak membantu pergerakan IHSG dan rupiah. 

Ekonomi tanah air tumbuh 5.05% di tahun 2023, dan tidak jauh berbeda dengan ekspektasi sebelumnya. Pasar sudah memperkirakan pertumbuhan ekonomi tersebut, sehingga dampaknya ke pasar juga terbatas.

“Namun, kinerja pasar keuangan bisa saja melawan tekanan pada pasar keuangan di awal pekan ini. Dengan catatan jika rilis pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dan melampaui ekspektasi sebelumya. Karena sejumlah indikator keuangan seperti membaiknya imbal hasil US Treasury ditambah dengan meningkatnya besaran USD Index di awal pekan, menjadi beban bagi rupiah dan IHSG,” ujar Gunawan di Medan, Senin (5/2/2024).

Di sisi lain kata Gunawan, harga emas juga ditransaksikan melemah di level US$2.021 per ons troy. Harga emas kian tertekan sejak akhir pekan kemarin dan masih berlanjut di hari ini. 

“Dolar AS mampu mengembalikan kepercayaan pasar, setelah data ketenaga kerjaan AS menjadi pemicu aksi beli dolar AS, walaupun penguatan dolar terhadap emas ini diproyeksikan sementara,” pungkasnya. *(ika)