Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Presiden Jokowi Puji Produk UKM Sumut Punya Kemasan Bagus, Pj Gubernur Sumut Terus Berupaya Tingkatkan Kualitas

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Pj Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin, serta Pj Bupati Batubara Nizhamul, bersilaturahmi dengan ribuan peserta program membina ekonomi keluarga sejahtera (Mekar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Lapangan Lima Puluh, Kabupaten Batubara, Rabu (7/2/2024).suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Batubara| Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), memuji produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Pujian ini diberikan karena memiliki packaging atau kemasan yang bagus, sehingga patut dijadikan contoh, karena bisa dipasarkan di manapun. 

"Saya senang produk-produk yang ada di Sumut packaging kemasannya sudah bagus-bagus. Seperti ini, keripik tempe merk Bilqis, keripik jahe, susu kambing. Ini bagus kemasannya, bisa dijual kemana-mana. Kemasannya seperti ini, bagus kan. Sumatera Utara, saya acungi jempol untuk urusan kemasan," ucap Jokowi, saat silaturahmi dengan ribuan peserta program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Lapangan Lima Puluh, Kabupaten Batubara, Rabu (7/2/2024).

Presiden Jokowi mengatakan, produk-produk dengan kemasan yang bagus akan gampang dijual asalkan harganya kompetitif. 

Yang terpenting, katanya, dalam berwirausaha semangat adalah modal utama. Kemudian kerja keras, serta disiplin.

"Saya ingat, saat mulai usaha tahun 1988. Saat itu saya hanya berjualan di Kota Solo. Di tahun kedua, saya sudah bisa berjualan ke Jakarta. Dan tahun ketiga, sudah bisa ekspor. Jadi, kalau teman-teman saya kerjanya dari jam 06.00 sampai jam 16.00 WIB, saya dari subuh sampai malam. Itu namanya kerja keras," ungkap Presiden Jokowi mengisahkan pengalamannya.    

Kemudian, disiplin dianggap sangat penting sekali dalam menjalankan wirausaha. Sebab, disiplin akan membentuk karakter entrepreneurship. 

Kemudian Joko Widodo menanyakan usaha apa saja yang dibuat oleh peserta UMKM binaan PNM.

"Namanya siapa? Jualannya apa? Berapa omzet atau penghasilannya per hari? Saya mau nitip kepada ibu-ibu, kalau bisa ada yang disimpan. Trus pinjaman itu untuk dibuatkan ke modal usaha, jangan untuk yang lain," kata Jokowi, kepada 2 pelaku UMKM.

Herlina, salah seorang pelaku UMKM yang ditanya mengatakan berjualan es dawet keliling. Keuntungan bersih yang diperolehnya setiap hari Rp150.000. 

Begitupula dengan Habibi. Warga Serdangbedagai (Sergai) itu berjualan basreng alias bakso goreng, khas Sumut. 

Omzet yang diperolehnya mencapai Rp400.000 per hari, dengan keuntungan bersih Rp100.000 per hari. 

"Cicilan Mekar setiap Minggu Rp100.000 dengan siklus pinjaman Rp4 juta," ujarnya.

Melihat antusias para UMKM, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Hassanudin, merasa senang bahwa pelaku UKM di Sumut sudah mulai 'naik kelas'. 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut melalui Dinas Koperasi dan UMKM, telah menyiapkan sejumlah strategi dalam upaya meningkatkan kualitas daya saing Koperasi dan UMKM di Sumut. 

Seperti penguatan kualitas Koperasi dan UMKM (scale up) melalui inkubator bisnis dan plut entrepreneur learning centre (pelatihan peningkatan kualitas SDM, struktur organisasi, pengelolaan usaha, pemasaran, permodalan, sarana dan prasarana usaha, jaringan bisnis).

"Dalam meningkatkan kualitas UKM di Sumut Pemprov Sumut juga melakukan sejumlah pelatihan seperti bagaimana membuat kemasan yang bagus. Untuk itu, atas nama Pemprov Sumut mengucapkan terima kasih atas pujian dari Bapak Presiden RI terhadap produk UKM Sumut, yang mengatakan sudah bagus dalam hal kemasan produk. Pemprov Sumut terus berupaya melakukan terbaik untuk pelaku UKM," ujarnya. *(wulandari)