Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Menteri Trenggono Ingin Hadirkan Peradaban Baru Tata Kelola Kelautan dan Perikanan

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menerima buku Buku Ikhtisar Hasil Pengawasan Tahun 2023 saat membuka Rakerwas Itjen KKP tahun 2024 di Jakarta, Rabu (31/1/2024).suaratani.com-ist 

SuaraTani.com – Jakarta| Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan keinginannya mewujudkan peradaban baru tata kelola kelautan dan perikanan.

Keinginan ini disampaikannya dalam Rapat Kerja Pengawasan (Rakerwas) Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (31/1/2024).

Untuk itu Menteri Trenggono meminta pengawasan pelaksanaan lima program ekonomi biru yang menjadi strategi untuk transformasi tata kelola kelautan dan perikanan, dilakukan seoptimal mungkin. 

Unsur pengawas harus terlibat dalam setiap program kerja dari mulai perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga pemanfaatan output dan outcome-nya.

“Itjen harus menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi melaksanakan pengawasan intern, yang mampu memberikan pengawasan yang efektif dan memberikan nilai tambah melalui peran sebagai Quality Assurance and Consulting Partner bagi Mitra Eselon I KKP,” ujar Menteri Trenggono saat membuka Rakerwas.

Di samping itu, sambungnya, perlu sinergitas dan kemampuan berinovasi dari setiap unit kerja KKP dalam menjalankan program-program berbasis ekonomi biru.

Yang mencakup perluasan kawasan konservasi laut, penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur, pembangunan perikanan budidaya di darat, pesisir dan laut secara berkelanjutan, pengendalian pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta penanganan sampah plastik di laut. 

Mengenai inovasi dan sinergitas, Menteri Trenggono memisalkan, pengelola sektor hilir perikanan harus mampu menyajikan informasi dan data kebutuhan pasar perikanan seakurat mungkin. 

Data inilah yang nantinya menjadi acuan bagi pengelola sektor hulu dalam mendorong nelayan menghasilkan komoditas perikanan sesuai dengan kebutuhan pasar.  

Langkah tersebut akan efektif untuk meningkatkan daya saing produk perikanan di pasar global, sekaligus menjaga ekosistem dari praktik penangkapan ikan berlebih. 

Peradaban baru tata kelola kelautan dan perikanan ini, lanjutnya, juga berkaitan dengan perbaikan layanan perizinan menjadi lebih efektif dan efisien, hingga teknologi budidaya yang lebih modern. 

“Hari ini ikan yang dibutuhkan seperti ini, totalnya sekian. Demand-nya kelihatan, sehingga produksi para nelayan pun mengarah pada kebutuhan tersebut, enggak semua ikan ditangkap. Mampu enggak kita menuju ke sana? Ini peradaban baru, peradaban tata kelola kelautan dan perikanan yang baik,” ungkap Menteri Trenggono.

Pada kesempatan yang sama, Inspektur Jenderal KKP, Tornanda Syaifullah, mengaku siap mengawal pelaksanaan program ekonomi biru di setiap unit kerja KKP yang ada di pusat maupun daerah. 

Para auditor bahkan telah  menandatangani pakta integritas sebab komitmen keseriusan dalam mengawal jalannya program ekonomi biru KKP.

“Kami berharap dukungan dan peran serta aktif dari unit kerja bapak/ibu sekalian dan juga dari stakeholders lainnya kepada KKP sehingga dapat membantu kami dalam mengawal serta mengawasi pelaksanaan Blue Economy yang telah dijabarkan dalam 5 kebijakan prioritas Menteri Kelautan dan Perikanan agar berhasil,” ucapnya.

Pada pembukaan Rakerwas Tahun 2024, Itjen KKP menyampaikan Buku Ikhtisar Hasil Pengawasan Tahun 2023 kepada Pejabat Eselon I lingkup KKP. 

Selain itu dilakukan acara Penyerahan Buku Saku Pengawasan Intern kepada perwakilan Pegawai Itjen KKP sebagai buku panduan singkat bagi seluruh pegawai Itjen KKP dalam menjalankan tugas dan fungsinya selaku aparat pengawas intern di lingkungan KKP. 

Kegiatan Rakerwas akan berlangsung sampai hari Jumat tanggal 2 Februari 2024. *(putri)